|
the signage |
|
suasana depan warung |
|
antriannya, luarrrrr biasa |
|
ruang makan |
|
ini dia bebeknya... |
|
penampilan secara keseluruhan |
Wohaiii, akhirnya keturutan juga buat makan Bebek Sinjay. Dari dulu sebenarnya sudah punya keiinginan buat nyobain, tapi nggak kesampaian gara - gara kalah sama males. Secara kan tempatnya jauh, di Madura sono, tepatnya di Bangkalan. Kira - kira 13 km dari Jembatan Suramadu. Kemarin, pas libur lebaran, aku sekeluarga pergi ke Madura, ke tempat teman Ibu, jadilah kami nyobain Bebek Sinjai yang lagi naik daun setelah peresmian Jembatan Suramadu ini.
Mendekati TKP, jalanan mulai padet. Saking banyaknya pengunjung plus bahu jalan yang nggak terlalu lebar. Sampai depan warung, deretan mobil dan motor banyak banget. Bahkan ada yang parkirnya beberapa ratus meter dari warung. Kelihatan banget deh niat makannya. Belum lagi kalau antri pesen, antriannya lebih luar biasa. Berdirinya bisa sejam sendiri. Meski udah ngantri, belum jaminan bakal kebagian. Banyak juga yang kecewa karena kehabisan, saking banyaknya pembeli. Alhasil harus nunggu masakan kloter selanjutnya matang dulu.
Bebek Sinjay ini tekstur dagingnya empuk, rasanya enak. Nilainya delapan. Cuma jujur aja di bawah bayanganku sbelumnya. Aku membayangkankan bahwa kalau yang antri sejagad, rasanya pasti luar biasa. Tapi ternyata tidak. Disajikan bersama nasi hangat, lalapan Mentimun dan Kemangi, sambal mangga dan koya. Yang istimewa adalah sambal mangga dan koyanya. Sambal mangganya pedas dan asamnya pas, ini berbeda dengan Nasi Bebek lain yang kebanyakan pakai sambal tomat atau sambal bawang. Kalau koyanya, bentuknya butiran, semacam gula pasir tapi lebih besar. Kalau biasanya kan serundeng. Untuk harga, jujur, karena ditraktir teman ibu :)
Bebek yang rasanya maknyus ini wajib Anda masukkan ke dalam list wisata kuliner Anda kalau Anda pergi ke Madura. Selamat mencoba!!
Comments