Skip to main content

Sepotong Cerita Di Balik Meninggalnya Adjie Massaid

Adjie Massaid meninggal dunia. Berita inilah yang saat ini menjadi pembicaraan hangat. Aku yang jarang nonton infotainment pun akhirnya menyerah, aku bahkan secara khusus mengikuti beritanya. Tidak tahu kenapa, mungkin karena kematiannya yang tiba - tiba. aku pertama kali mendengar berita ini Sabtu pagi, waktu itu aku bangun sebelum subuh. Sembari menunggu waktu subuh, aku memutuskan untuk online di social networking untuk mengisi waktu biar nggak ngantuk. I was a lil' bit shocked when I read my first time line on twitter, dan pas scroll down isinya #RIPAdjieMassaid semua.

Paginya aku sengaja ke ruang TV, buat mendapatkan update-nya. Pas ngelihat beritanya, terutama pas ngelihat reaksi sang istri Angelina Sondakh aku tak kuasa menahan rasa haru, bahkan aku juga sempat meneteskan air mata. It's silly maybe, but it's true, it's me, sensitif dan mudah terharu. Aku memang nggak mengenal secara personal, tapi sebagai sesama muslim aku mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin.

Kembali ke Angie, Aku melihat cinta yang besar dan duka yang mendalam karena kehilangan orang yang (menurutku) sangat dicintai dan sangat mencintai. I could say much, but maybe these pictures will do it for you, click here to see. 

Aku nggak bisa membayangkan seandainya itu terjadi kepaku, bagaimana reaksiku dan betapa hancurnya perasaanku. Saat semua kebahagian atas indahnya kebersamaan harus berakhir secara tiba - tiba, dengan cara yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Saat semua asa harus ikut terkubur bersama jasad yang telah dipeluk bumi dan raga yang telah kembali kepada Sang Pencipta. 

Satu hikmah yang bisa aku ambil dari peristiwa ini, yang harus kurenungkan kini. Betapa bilangan umur adalah sebuah rahasia, bahwa Tuhan bisa menghentikan nafas kapan saja. Hmm, aku jadi mikir bahwa aku belum punya bekal yang cukup untuk menghadap-Nya, bahwa aku masih bergelimang dosa, bahwa pahala yang kupunya belum seberapa. Allah, ampuni hambamu ini. Terangilah hati dan pikiranku dengan hidayahmu, tunjukkanlah jalan yang Engkau ridhoi, dan bukan jalan yang Engkau murkai. Berikan kesehatan dan keteguhan untuk menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu sehingga ketika nanti Engkau memanggil hamba dalam keadaan khusnul khatimah. Amin...

Mengutip kata - kata Farah Quinn di twitternya "Slalu kasih tau orang2 yang kita sayangi (anak, suami, istri, dsb) kalo kita sayang mereka.Kita g pernah tau kpn hari terakhir bersama mereka. Kalau hari ini hari terakhir yg ditakdirkan kita bisa bersama mereka, at least they know how much we love them".

Last but not least, Ya Allah aku mohon jagalah keluargaku, sodara2. Keluarga, sahabat2, teman2 dan dia yg kucinta. Sungguh aku tak sanggup tanpa mereka (Fira Basuki)

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan