Skip to main content

Piknik ke Agro Wisata Bhakti Alam



Liburan semester pertama sudah tiba, sudah mulai seminggu yang lalu. Tapi baru bisa piknik hari ini. Tetap alhamdulillah donk ya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, liburan di bulan Desember bisa dipastikan bisanya short escape, karena suami yang bekerja di bidang keuangan dilarang cuti. Short escape kami kali ini ke Agrowisata Bhakti Alam, yang berada di Pasuruan. Bintang suka sekali kalau bermain di alam bebas, di mana dia bisa melihat pepohonan, sungai, gunung, laut. Di jalan yang dicelotehkannya "pohonnya banyak yaa". Kami berangkat jam 9, kesiangan sebenarnya. Sebenarnya malah hampir saja batal karena malam sebelumnya aku masuk UGD akibat spasme otot. Perjalanan ditempuh selama dua setengah jam, macet di beberapa titik.


Bhakti Alam terletak di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Kalau dari arah Surabaya, belok kiri di pertigaan Purwosari, ke arah Probolinggo. Lokasinya berada sekitar 10 KM dari pertigaan Purwosari. Beberapa ruas jalan dari Purwosari menuju lokasi, rusak, berlubang di sana-sini. Jadi harus hati-hati. Jalanan cenderung menanjak dengan pemandangan gunung, hutan dan sawah.





Setelah membeli tiket, kami memasuki area melalui sebuah jembatan. Di seberang jembatan kami sudah disambut petugas kereta keliling yang akan membawa kami berkeliling area. Untung rombongan kecil, ada kereta berkepala traktor. Sedangkan untuk rombongan besar ada bus. Tiket yang diberikan ada empat bagian, yaitu: wisata kereta,kupon icip buah,kupon jus dan kupon susu.

Sepanjang perjalanan kami diberikan penjelasan oleh petugas mengenai aneka buah-buahan yang ditanam di sana. Buah yang kami temui antara lain: Nangka, Durian, Jambu Biji, Jambu Kristal, Kelengkeng, Belimbing, Pepaya, Anggur Jawa, Jeruk, Melon, Buah Naga, dan masih banyak lagi. .




Pemberhentian pertama adalah Milk Kingdom. Di sini kami diajak melihat proses pengolah susu sapi segar menjadi susu sapi siap minum, yoghurt, keju dan es krim. Ada gerai yang menjual olahan tsb. Aku membeli sebotol Yoghurt seharga Rp. 7.000,-. Di depan Milk Kingdom ada dua ekor sapi perah, bisa dijadikan obyek foto. Selain itu pengunjung bisa mencoba memerah susu sapi dengan didampingi petugas.


Pemberhentian kedua adalah Pawon Jawa. Di sana kami bisa melihat pembuatan jamu tradisional dan aneka keripik. Di sini ada gerai yang menjual aneka keripik, jamu (sinom dan beras kencur), madu dan telur asin. Di sini aku beli sinom kemasan satu liter seharga dua puluh ribu rupiah.

Pemberhentian ketiga, icip buah belimbing. Saat itu Belimbing sedang musim, jadi dijadikan suguhan. Buahnya sudah dipotong kecil-kecil. Karena tempatnya kecil, jadi kami menikmati buah dari kereta kelinci.




Sesampainya di pemberhentian terakhir, kami menukarkan kupon minum jus. Waktu itu dapat segelas jus semangka. Di area pemberhentian ada cheese village, kios buah dan toko sovenir. Aku beli keju mozzarella 250 gram harganya Rp. 30.000, salak sekilo Rp. 10.000,- dan alpukat sekilo Rp 13.000. Buah yang dijual bergantung pada musim ya. Waktu itu ada Salak, Pisang, Jeruk, Alpukat, Buah Naga, Nanas, Melon. Harga buahnya sama saja dg yang di pasaran. Oiya, ada juga playground buat anak-anak. Selagi aku dan Mbah belanja, Bintang main ayunan di playround ditemani ayahnya.


Kami lalu berkeliling sebentar ke taman bunga dan kolam ikan. Oiya, kalau mau mancing bisa juga, bayarnya Rp. 70.000 per kilo ikan yang didapat. Nanti sekalian dimasakkan, bisa pilih goreng atau bakar. Kami berhenti agak lama di kolam ikan, Bintang memang suka lihat ikan sekalian berteduh.





Selanjutnya kami ke Taman Air Imut yang berisi air mancur dengan karakter aneka satwa dan kolam dangkal. Intinya sih main air, berbasah ria. Bintang awalnya takut, tapi lama-lama menikmati juga sampai nggak mau disuruh udahan. Di sekitar Taman Air Imut ada arena gokart, ATV, flying fox, taman kelinci. Tapi kami tidak mampir karena Bintang sudah capek. Kenyang, capek, sudah sore, waktunya pulang. Sebelum pulang kami menukarkan kupon susu. 



Bhakti Alam ini juga dilengkapi beberapa foodcourt. Fasilitas umum seperti toilet dan mushola juga ada, bersih pula. Kalau mau menginap, ada cottage. Ada fasilitas outbound juga. Bhakti Alam bisa dijadikan alternatif destinasi wisata keluarga. Bisa menjadi sarana untuk  mengenalkan alam, ciptaan Tuhan, aneka ragam tumbuhan.


Bhakti Alam
Jam buka: 07.30-17.00
Harga tiket: 40.000 (weekdays), 45.000 (weekend)

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk...

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut ...