Skip to main content

Mie Godog Jawa


Sebenarnya ini adalah cooking project lama, tapi lupa mulu mau diupload. Nah, sekarang mumpung musim penghujan sudah tiba, menu ini tayang juga. Karena cocok jadi teman di kala hujan, lumayan menghangatkan dan mengenyangkan. Resepnya aku nyontek dari Mbak Isna, aku sesuaikan dengan selera dan bahan yang ada.

MIE GODOG JAWA
Bahan:
250 gram mie kering, rebus dengan sedikit minyak.
100 gram kol
100 gram sawi putih
1 buah tomat
1 batang daun bawang
1 paham ayam goreng, suwir-suwir dagingnya
2 sdm minyak goreng
700 ml air (resep asli pakai kaldu ayam)
2 butir telur, kocok lepas
2 sdm kecap
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Bumbu Halus:
3 buah bawang puting
4 butir bawang merah
2 butir kemiri
1/2 sdt merica

Pelengkap:
Bawang goreng
Cabai rawit

Cara Membuat:

  1. Siram mie dengan air hangat, tiriskan. Iris kol dan sawi ukuran 2 cm. Belah tomat. Iris-iris daun bawang.
  2. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu sampai harum. Masukkan air, masak hingga mendidih. Masukkan telur kocok sedikit  demi sedikit sambil diaduk perlahan sampai telur matang dan bergumpal kecil - kecil.
  3. Tambahkan kecap manis dan ayam suwir, didihkan kembali. 
  4. Masukkan kol, sawi, tomat, daun bawang. Masak sampai sayuran agak layu, tambahkan mie, aduk sebentar, angkat.
  5. Siapkan dalam piring saji dengan bahan pelengkap. Hidangkan selagi panas.
Alhamdulillah, resep ini cocok dengan lidahku dan keluarga. Semua suka. Bintang yang memang pecinta mie, makan lahap.

Oiya, sebenarnya pelengkap lainnya adalah acara dan kerupuk, namun karena nggak ada stock di rumah jadi nggak pakai. Kalau seledri, memang nggak pakai karena aku nggak suka. Tapi nggak mengurangi rasa nikmatnya kok.

Jadi pengen buat lagi nih, buat makan malam ntar. :)

Happy cooking, happy eating!

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk...

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut ...