Apakah akhir-akhir ini timeline media sosial Anda dipenuhi oleh isu persyaratan masuk BUMN seperti foto di atas? Kalau iya, sama. Banyak yang kegerahan dengan isu yang dihembuskan. Aku mah santai aja, karena sedari awal meyakini bahwa ini tidak benar adanya. Alasanku, bahasa dalam foto tsb kacau. Yuk mari diteliti dengan seksama beberapa hal ganjil di dalamnya:
- Tema besarnya performance, tapi kok yang dibahas appearance? TOEFLku belum nyampai enam ratus sih, tapi kalau ada format rekrutmen kayak gini di perusahaan BUMN ya kebacut rek. Okey, kalau Bahasa Inggris salah, wajar, bukan bahasa ibu. Tapi penggunaan Bahasa Indonesia nggak kalah kacau lho.
- Perut tidak gendut : seharusnya ditulis berat badan dan tinggi badan proporsional.
- Wajah dan kulit bersih (hitam/putih): Oh ini berarti yang kulitnya sawo matang nggak lolos gitu? Padahal mayoritas orang Indonesia ini kulitnya sawo matang.
- Jerawat tidak menetap dan banyak: Sependek pengalaman apply dan tes kerja kok ya belum nemu ada tes kesehatan yang membahas jerawat.
- Sopan: sejak kapan sopan masuk dalam penampilan?
- Tato tidak terlihat: sependek yang aku tahu kalau tatoan malah nggak boleh. Contohnya bisa dilihat di pengumuman rekrutmen Angkasa Pura berikut ini http://www.angkasapura1.co.id/detail/recruitment/penerimaan-calon-pegawai-airport-security-dan-fire-fighting-amp-rescue-officer-ptangkasa-pura-i-persero-tahun-2015.
- Wajah bersahabat: wah ini yang paling absurd, aku masih belum kebayang standar wajah bersahabat tuh yang kayak apa.
- Kebersihan gigi dan mulut (tdk bau saat bicara) : ini kenapa tidaknya harus disingkat?
- Sikap tidak seperti wanita (laki-laki): kenapa tidak ada persyaratan untuk yang wanita, tidak boleh seperti laki-laki?
- Cowok rambut pendek: di atas nyebut laki-laki, kenapa di sini disebut cowok. Nggak konsisten!! Lagian, cowok ini istilah nggak baku. Belum pernah juga ngelihat pengumuman rekrutmen dengan bahasa gaul kayak gini untuk sebuah perusahaan BUMN.
- Logat tidak masalah: aduh aduh, ini kalimat resmi kok macam kalimat guyonan "nggak masalah bro".
Beberapa bagian dicetak tebal, sedangkan yang lain dicetak normal. Dan yang dicetak tebal ini yang ada hubungannya dengan isu agama. Kelihatan banget kalau disengaja. Kalau memang benar-benar terjadi, kenapa nggak sekalian difoto kopnya biar bisa dikritisi ramai-ramai. Bukankah biasanya langsung sebut merek tanpa sensor? ;p
Coba deh bandingkan dengan rekrutmen yang dilakukan perusahaan yang masuk BUMN beneran, bedanya jauh coyyy.
diambil dari web PTPN |
diambil dari web Bank Mandiri |
Masih percaya kalau ini benar setelah melihat seabreg keanehan ini? Toh ya dari sekian banyak yang share nggak ada satupun yang bisa ngasi kop instansinya secara resmi. No pict = hoax, ya kan? Kalau nggak bisa nunjukkin bukti namanya fitnah. Dan fitnah itu lebih kejam dari pada membunuh *edisireligius
Yuk ah, hati-hati kalau mau nge-share sesuatu. Kroscek dulu sebelum membagikan. Kalau membaca pelan-pelan ya, supaya bisa meneliti lebih baik, supaya bisa punya bahan "celaan" yang lebih bermutu. #selfreminder.
Catatan di suatu siang yang nganggur :D
Comments
بِسْÙ…ِ اللَّـهِ الرَّØْÙ…َÙ€ٰÙ†ِ الرَّØِيمِ
- Sahabat semua yang saya cintai & muliakan...
- Berita tentang postingan gambar saya tempo hari ternyata mendapat respon yang sangat luas. Saya ingin memperjelas beberapa hal.
- Ini satu-satunya fotonya yg saya tweet. Tanpa identitas apapun. "Kriteria rekruitmen SEBUAH BUMN"
- Foto itu asli, benar adanya yaitu FORM dan CATATAN untuk ASESOR (Penilai). BUKAN pengumuman. Saya ulangi... BUKAN selebaran atau sejenis.
- Kriteria yg tercantum adl seleksi bagi frontliner. Masalahnya adl deskripsi kompetensi yg berisi hal-hal TENDENSIUS dan DISKRIMINATIF.
- Frontliner tsb berkesempatan luas MEMBANGUN KARIR, dlm jangka waktu tertentu stlh bertugas, berpotensi punya POSISI STRATEGIS (promosi)
- Oleh karena itu kriteria seleksi melibatkan beberapa tahap yang ketat.
- Saya TIDAK PERNAH menyebut MENTERI manapun dalam tweet saya. Bisa dicek.
- Saya menaruh hormat kepada segenap pejabat penyelenggara Negara termasuk para menteri khususnya yg saya muliakan, Bu Rini.
Benar bahwa rekrutmen dilaksanakan pada saat pemerintahan yg baru, namun sy tdk pernah katakan ini adl perintah dari Bu Menteri. Bisa dicek.
- Tujuan saya tweet foto tsb adl utk membuka mata masyarakat bahwa masih terjadi diskriminasi di sekitar kita.
- Harapan saya adl subjek pelaku dan masyarakat sadar bahwa hal yg SUDAH BERLAKU UMUM ini tidak bisa dibiarkan berlangsung terus menerus.
- Saya berharap banyak pihak akan ikut BERSUARA dan BERBAGI tentang perlakuan DISKRIMINASI di sekitarnya.
- Saya merasa perkara kriteria yg TENDENSIUS dan DISKRIMINATIF ini bukan hal yang sepele.
- SAYA MERASA PRIHATIN, terutama berkaitan dengan:a. MASYARAKAT UMUM, b. PEMERINTAH, c. REKAN SEPROFESI
- #Masyarakat umum harus disadarkan bahwa mereka, siapapun mempunyai HAK yang sama untuk dapat mengakses sumber-sumber penghidupan.
- #Masyarakat umum harus disadarkan bahwa mereka bisa BERAKTUALISASI DIRI dengan difasilitasi oleh NEGARA... SIAPAPUN! TANPA TERKECUALI!
- #Pemerintah ~ Saya yakin telah berusaha terapkan KEADILAN SOSIAL BAGI RAKYAT, hanya sistem & pelaksanaan masih perlu perhatian serius.
- Harapan utk #Pemerintah ~ Mendukung & menciptakan iklim agar hilang perlakuan DISKRIMINATIF pd seluruh lembaga pemerintahan ataupun swasta.
- Saya tidak ingin rekan-rekan #psikolog “terpaksa” secara tidak langsung diminta untuk mendukung terlaksananya hal-hal DISKRIMINATIF.
- Harapan saya rekan-rekan #psikolog memberanikan diri menolak DISKRIMINASI vendor/user atau pihak manapun. Dan mengedukasi pengguna jasa.
- Saya tidak ingin profesi #psikolog direndahkan.
- Berkas yg ada sy mintakan pertimbangan pada "orangtua" yg bisa saya percaya.
- Saya sedang menunggu saran & pertimbangan dari Kyai & alim ulama. Semoga Allah memudahkan langkah ini... Aamiin.
- Selalu teringat pesan #Ibu... Banyak orang berlomba-lomba ber-"Amar Makruf", tapi takut ber-"Nahi Mungkar".
Mudah2an dapat menjawab rasa penasaran mba ratna wahyu...
Dulu saya pernah bekerja di tempat itu.