Waktu cepat sekali berlalu. Banyak pula yang terjadi selama itu. Banyak orang datang dan pergi, ada yang tinggal ada juga yang cuma sepintas lalu. Masa berganti, pengisi desk ini sudah berganti. Sebentar lagi akan ada yang pergi. Hari ini ada yang datang lagi. Dan aku masih di sini. Kenapa aku masih di sini? Karena masih betah di sini. Suami kerjanya juga di sini. Jadi belum berpikir untuk pindah atau pergi. Meski bukan berarti punya rencana untuk menetap di sini.
Dinamika kerja terus terjadi. Aku masih setia mengikutinya dari awal sampai kini. Aku senang bertemu dengan orang - orang baru, membicarakan potensi masing - masing untuk penjajakan kerjasama. Keseharianku diisi melakukan kontak dengan para partner dan membaca draft kerjasama. Pekerjaan yang menuntut ketelitian, penulisan kata dan tanda baca harus benar, kalimat yang digunakan nggak boleh menimbulkan persepsi ganda, hak dan kewajiban masing - masing pihak harus seimbang dan setara. Pekerjaan yang nggak bisa dilakukan ketika sudah capek atau nggak konsen. Tapi aku senang pada akhirnya aku bisa lebih tahu soal hukum.
Pernah satu ketika aku merasa capeeeekk banget sama kerjaan ini, belum lagi kalau ada keruwetan terjadi, entah masalah komunikasi dengan partner atau masalah perdebatan konten yang tak kunjung selesai. Atau ketika kerjaan lagi banyak terus semuanya pada minta cepat. Padahal soal hukum nggak bisa dibuat kilat. Atau ketika seperti bulan ini aku bolak - balik nggak masuk kantor karena sakit ini - itu, yang meskipun alhamdulillah bukan sakit yang serius tapi cukup mengganggu dan mengharuskan aku beristirahat di rumah untuk beberapa waktu. Atau ketika ada masalah sama teman kerja yang bikin mangkel.
Tapi, kembali lagi. Aku masih bertahan di sini. Bukan hanya karena aku butuh duit dari sini, tapi aku juga mencintai pekerjaanku. Okey, aku mungkin belum sempurna untuk kerjaan ini, tapi aku selalu berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin, secepat mungkin. Seperti ketika aku nggak masuk kantor, aku pun nggak bisa sepenuhnya bisa cuek soal kerjaan kantor. Masih menerima telepon, balas email, mantengin update-an di group kantor.
Ketika semua penat dan masalah melanda, dan mulai mengikis kesabaran yang ada, aku mencoba mengingat kembali kata - kata Nadia, dulu partnerku di sini, "Karena kamu orang pilihan mbak. I know you're strong enough and will be stronger. Semangat". Ah, she thought me a lot.
Comments