Skip to main content

Masuk UGD!!

Foto UGD RSUA diambil dari webnya

Yes. Minggu kemarin aku dilarikan ke UGD. Dalam seminggu "maen" ke sana dua kali. Rekor! Yang pertama karena pingsan, yang kedua karena hampir pingsan. Karena kejadiannya berdekatan, pas kejadian kedua aku harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut antara lain: rekam jantung, foto thorax, ngelab. Yang meriksa nggak cukup kalau dokter umum, makanya dirujuklah aku ke poli spesialis yaitu penyakit dalam dan jantung dan pembuluh darah. Sound scary? Maybe yes for some people, but not for me. Karena dari awal aku yakin aku collapse karena kecapekan dan aku nggak punya riwayat penyakit tertentu sebelumnya. Plus aku terakhir menjalani whole medical check up belum setahun yang lalu, pas aku hamil dan mau melahirkan.  So, aku enjoy all the medical treatment kecuali rekam jantung yang agak gengges gegara kertas printernya nyangkut mulu dan bikin prosesnya lama. 

FYI, aku dirawat dan check up di RSUA.  Alasannya adalah deket sama kantor, jaraknya nggak sampe setengah kilo. Ya gini enaknya kalau kantor punya RS sendiri. Yes, Itu RS miliknya Universitas Airlangga. RS-nya masih baru, bersih, nggak rame, polinya lengkap dokternya banyak dan kompeten tentunya, secara punya FK sendiri :) plus didukung peralatan yang memadai. Seneng ketemu dokter yang asyik, bisa diajak diskusi panjang lebar tanpa harus buru - buru karena antrian pasiennya banyak. Suka deh sama RS yang nggak crowded kayak gini. Satu lagi, karena RS ini masuk kategori RS pendidikan, maka RSUA berusaha menjadi contoh yang baik di bidang kesehatan, contohnya adalah pro ASI. Yess. Ditambah lagi, ada SK yang menyatakan RS ini tidak akan bekerjasama dengan produsen sufor manapun. Proud of this. Hayo RS mana lagi yang mau nyusul?? :p

Setelah menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan, hasilnya semuanya normal, tidak ada tanda - tanda penyakit atau kelainan. Tuh kan.. Diagnosisnya aku kecapekan baik fisik maupun mental *rrrrrr.  Makanya aku nggak dikasih obat apa - apa, cuma disarankan istirahat di rumah, banyak makan + minum dan refreshing. Salah satu bukti pro RUM nih. Tidak memberikan obat - obatan kalau tidak diperlukan, termasuk what so called multivitamin. What so lovely!

Kepikiran buat lahiran di sini buat anak kedua nanti, selain alasan pro ASI, juga karena alasan harganya lebih murah. Kelas satu sekitar tujuh jutaan untuk persalinan normal. Bandingkan dengan RS lain, selisihnya lumayan. Etapi hamilnya masih nanti kok. Insyaallah dua - tiga tahun lagi, nunggu Bintang lulus S3 ASI. ;)

Comments

bunga rosvita said…
masyaAllah :(
i feel you, jd makin mawas diri biar ga tepar juga nih aku, kmrn aja udah mulai nggliyeng2 ga karuan.

get well soon ya bu! semangat!
btw, kok lbh murah rs ku kmrn ya :p sesar kelas 1 kena 8jt hehe

tp keren ih UA, udah punya rs sndiri

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan