pumping on the bus |
Last long weekend, kantorku mengadakan acara raker tahunan di Bali. I stayed there for three days and two nights. Tapi... bawaanku banyak. Membahana, klo minjem istilah kantor. Aku bawa koper ukuran medium dan satu bag pack. Yang menyebabkan bawaanku banyak adalah bawa perlengkapan pumping antara lain: breast pump (manual dan elektrik), apron, liquid dish, liquid sanitizer, container box, satu stereofoam box, satu cooler bag, dua ice gel dan satu ice pack. Maklum, sebagai ibu menyusui, aku harus tetap pumping demi menjaga produktivitas ASI. Berikut ini jadwal pumpingku selama di Bali:
15 November
08.20 pumping di bus, goyang-goyang, tangan pegel karena pakai manual BP :)
13.10 pumping di hotel, sambil bersantai
17.00
22.20
16 November
04.30 Maunya bangun dini hari, tapi apa daya mata nggak kuat melek dan badan capek bin legrek :(
07.30
10.30
13.30
16.30
21.50 jedanya lama karena habis makan malam kejebak macet, jadi lama di jalanan :(
17 November
04.15 Maunya tengah malam bangun, tapi apa daya mata nggak kuat melek :(
07.30
10.30
15.10 Pumping di Uluwatu, nebeng di salah satu toko. Bayar dua ribu perak, menggenapkan minuman botol yang aku beli seharga delapan ribu rupiah. Sebenarnya, beberapa waktu sebelumnya, pas masih di jalan, aku udah nyoba pumping, cuma nggak nyaman karena jalanan naik turun yang menyebabkan ASI netesnya malah out of bottle. Karena setelah lima jam baru di-pumping, payudara udah keras dan cenat - cenut :(
Selama pumping di hotel, ASI aku taruh di freezer yang ada di kamar. Awalnya mau nitipin ke freezer yang ada di dapur hotel, tapi karena khawatir kecampur sama bahan makanan yang bisa mengkontaminasi ASI, aku mengurungkannya. Ketika freezer penuh oleh enam kantung plastik ASIP, maklum kecil ukurannya, aku menyimpan ASIP di chiller. Untuk ice gel aku titipin di freezer di kamarnya Dinda dan Firo. Sedangkan ice pack aku titipin freezer dapur hotel. Dan pas aku ambil ketika mau check out ternyata masih dalam keadaan cair karena petugas hotel nyimpennya di chiller meskipun aku sudah berpesan untuk nyimpen di freezer. Untung ASIP nggak aku titipin ke sini. :(
Para boss dan teman - teman kantor responnya positif banget ketika aku harus bolak - balik izin meninggalkan rapat buat pumping. Maklum, mereka udah terbiasa dengan hal ini ketika di kantor. Alhamdulillah banget. Aku sekamar dengan Nadia yang kalau udah tidur kupingnya langsung menebal jadi nggak terusik ketika aku pumping. Love you so much deh ya :*
Ketika packing sebelum pulang, ASIP beku aku taruh di stereofoam box dengan satu ice gel, lalu aku masukkan koper. Sedangkan ASIP dingin aku taruh di cooler bag lalu aku masukkan ke bag pack. Alhamdulillah ASIP selamat masuk pesawat tanpa hambatan. Sampai di rumah, masih dingin. Ice gel juga belum seluruhnya mencair, meski ada satu kantong plastik ASIP beku yang akhirnya mencair. I guess karena ASIP tersebut belum benar - benar beku sebelumnya. Untungnya Bintang sudah makan, jadi keesokan harinya dimanfaatkan untuk campuran MPASI-nya Bintang. Super faedah lah pokoknya. Hasil pumping-ku sebanyak sebelas kantong plastik @200 ml atau hampir dua liter. Defisit memang karena selama aku pergi Bintang menghabiskan 2,5 liter, tapi aku senang dan sangat bersyukur bisa bawa oleh - oleh termahal Buat Bintang instead of oleh - oleh baju yang aku belikan untuknya :D
Last but not least, I'm proud to be breastfeeding mom :D
Last but not least, I'm proud to be breastfeeding mom :D
Comments