Saya tak terlalu suka nonton film. Saya lebih suka membaca, karena saya bisa membangun imajinasi pribadi saya. Sesuka dan sebisa saya. Makanya saya tergolong jarang nonton dengan keinginan saya pribadi. Kebanyakan sih, saya pergi nonton karena "harus" menemani kekasih atau traktiran teman. Intinya jaranglah memakai duit sendiri, hehe...
Seminggu yang lalu saya akhirnya mengiyakan ajakan kekasih saya untuk nonton film 2012. Karena sudah "terlajur" berjanji, maka saya akhirnya pergi juga. Lagi pula saya sudah lama tidak nonton. Kami sama - sama penasaran dengan film 2012 yang menghebohkan itu. Diputar di beberapa studio dan selalu sold out. Dalam bayangan saya, sesuai dengan cerita orang - orang, film ini bercerita tentang kiamat.
Secara keseluruhan efek sound dan animasinya bagus. Isinya si tentang kehancuran bumi akibat pemanasan suhu bumi yang berakibat pada naiknya air laut dan bergesernya lempeng bumi. Ujungnya pastilah bencana, bencana maha dahsyat lebih tepatnya. Hampir seluruh penjuru bumi merasakan hal yang sama. Namun, saya tak setuju dengan salah satu kalimat dalam film itu yang kurang lebih mengatakan "...it's the end of the world.. But, here we are, come to Africa.. A place that safe from this terrible disaster.. Welcome to our new world.. In a place we call God of Hope..." Gubraaakkk!! "Statement bodoh, film gendeng", maki saya setelah mendengarkannya. Buat saya kalimat itu sangat kontradikitif. Katanya the end of the world, kok masih ada yang hidup?? Ini mah bukan the end dodol. Harusnya kata - katanya diganti "this is the end of this terrible disaster.. Welcome to our new world.. dst".. Karena bencana yang dikisahkan di film bukan akhir dari segalanya. For me, it's not a real end, it's only a new beginning.
Tapi kalau menilik posternya yang bertuliskan "we were warned" saya setuju banget. Film ini berisi peringatan kepada umat manusia bahwa bumi semakin tua. Yang pastinya berkorelasi erat dengan kemampuan bumi untuk tampil prima, sudah tak bisa seperti ketika ia masih muda. Dan sebagai penghuni bumi, sudah seharusnya kita menjaga dan merawat bumi kita tercinta ini. Agar bumi tetap bisa menjadi rumah yang nyaman untuk di huni. Tak hanya oleh kita, tapi juga anak cucu kita nanti.
Love
NaaNaa
3-R Campaign: Reduce, Reuse, Recycle
Seminggu yang lalu saya akhirnya mengiyakan ajakan kekasih saya untuk nonton film 2012. Karena sudah "terlajur" berjanji, maka saya akhirnya pergi juga. Lagi pula saya sudah lama tidak nonton. Kami sama - sama penasaran dengan film 2012 yang menghebohkan itu. Diputar di beberapa studio dan selalu sold out. Dalam bayangan saya, sesuai dengan cerita orang - orang, film ini bercerita tentang kiamat.
Secara keseluruhan efek sound dan animasinya bagus. Isinya si tentang kehancuran bumi akibat pemanasan suhu bumi yang berakibat pada naiknya air laut dan bergesernya lempeng bumi. Ujungnya pastilah bencana, bencana maha dahsyat lebih tepatnya. Hampir seluruh penjuru bumi merasakan hal yang sama. Namun, saya tak setuju dengan salah satu kalimat dalam film itu yang kurang lebih mengatakan "...it's the end of the world.. But, here we are, come to Africa.. A place that safe from this terrible disaster.. Welcome to our new world.. In a place we call God of Hope..." Gubraaakkk!! "Statement bodoh, film gendeng", maki saya setelah mendengarkannya. Buat saya kalimat itu sangat kontradikitif. Katanya the end of the world, kok masih ada yang hidup?? Ini mah bukan the end dodol. Harusnya kata - katanya diganti "this is the end of this terrible disaster.. Welcome to our new world.. dst".. Karena bencana yang dikisahkan di film bukan akhir dari segalanya. For me, it's not a real end, it's only a new beginning.
Tapi kalau menilik posternya yang bertuliskan "we were warned" saya setuju banget. Film ini berisi peringatan kepada umat manusia bahwa bumi semakin tua. Yang pastinya berkorelasi erat dengan kemampuan bumi untuk tampil prima, sudah tak bisa seperti ketika ia masih muda. Dan sebagai penghuni bumi, sudah seharusnya kita menjaga dan merawat bumi kita tercinta ini. Agar bumi tetap bisa menjadi rumah yang nyaman untuk di huni. Tak hanya oleh kita, tapi juga anak cucu kita nanti.
Love
NaaNaa
3-R Campaign: Reduce, Reuse, Recycle
Comments