Skip to main content

Catatan akhir tahun

Akhir tahun ditutup dengan kisah yang tidak mengenakkan, sedikit ada masalah dengan ortu. Missunderstanding yang menyebabkan adu argumen dan berujung tak bertegur sapa satu sama lain. Sedikit menyesakkan, tapi itulah yang terjadi. Sampai-sampai aku pulang ke Surabaya dengan membawa duka dan kesedihan yang cukup mendalam.
Serangkaian kisah yang aku tulis dengan tinta emas beberapa bulan sebelumnya seakan sirna begitu saja, tak ada artinya. Namun, hidup tak akan berarti apa-apa jika kita tidak pernah mengalami fase-fase sulit dalam hidup yang membuat kita berpikir dan belajar, serta mengambil hikmah dari setiap hal yang terjadi. Kita tidak akan merasa bahagia bila kita tidak pernah sedih. Kita tidak akan pernah merasakan manis bila kita tidak pernah merasakan pahit. Ya, karena apa-apa yang kita rasakan baru bisa kita rasakan bila kita pernah merasakan kontradiksinya.

Tapi yang pasti, pengalaman adalah guru utama bagi kesadaran. Pesan akan ditemui dalam setiap perjumpaan. Baik dan buruk tak bisa dilihat hanya dari bungkusnya. Terima kasih kepada waktu yang memberi ruang sangat luas untuk belajar, dan kepada hidup yang telah menyiapkan begitu banyak pelajaran. Semuanya membuatku tumbuh menjadi dewasa, menjadi sosok perempuan yang berkarakter.

Aku sangat sadar, aku bisa berada di sini karena telah melewati hal-hal di masa lampau. Aku telah melangkah jauh dari tempat aku pertama kali menjejak bumi. Semua itu diawali dari tapak-tapak kecil dari kaki mungilku. Dan perjalanan yang aku lewati tidaklah mudah. Badai, hujan dan panas adalah hal yang sering kutemui. Kadang aku harus mendaki, kadang aku menuruni, kadang berenang dan kadang menggelantung. Kadang aku berlati, kadang berjalan, kadang terseok, kadang terjatuh, bahkan terjerembab. Namun, aku sangat bersyukur karena Allah selalu memeberiku kekuatan untuk kembali bangkit. Hingga sampai saat ini aku masih bisa melanjutkan perjalananku, menuju titik finish yang hingga kin belum aku lihat ujungnya.

I always try to love my day and keep thinking positive.

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan