Skip to main content

[Review] Carnis Steak, Pizza and Pasta



Kulineran hari ini nyoba mampir ke @carnis.sby. Itung-itung rewarding myself after finishing complicated budgeting stuffs. Yes, eating my fave food(s) is one of my ways to enjoy this life. Beberapa kali lewat daerah situ aku tidak tertarik buat mampir, karena tidak ada stopping powernya. Berada dalam satu kompleks bengekl mobil dan laundry yang agak berantakan soalnya. Namun, akhirnya mampir setelah membaca review dari beberapa teman terutama soal steaknya. Nah, waktu itu aku pas kepengen steak.

Ruangannya tidak terlalu besar, namun bersih. Seperti biasa aku prefer duduk di sofa ketimbang kursi karena lebih santai. Siang itu kami memesan sirloin steak, green tea latte, french fries, nachos, Java Mocha dan Carnis Special Pizza.


Sirloin Steak Australian Beef ini adalah pesananku. Daging seberat 160 gram disajikan di piring lebar dengan saus original, mashed potato, jagung dan buncis rebus. Dagingnya empuk banget, gampang diiris dan dikunyah. Bumbunya meresap ke dalam, namun sausnya buatku agak keasinan (bisa jadi karena aku udah ngurangin garam setahun belakangan). Mashed potatonya enaak, lembut dan creamy. Aku sih prefer kalau buncisnya lebih banyak dari ini, buat mengimbangi porsi karbo dan protein hewani yang ada. Pilihan kentangnya french fries atau mashed potato. Sedangkan untuk sausnya original, mushroom, spicy BBQ atau black pepper. Harga seporsinya dibandrol Rp. 57.000,- belum termasuk pajak, it's worth it! Affordable and delicious.


Bintang pesan Green Tea Latte dan French Fries. Dia gak mau makan, maunya ngemil doank karena sudah makan habis renang. Dia tuh sainganku banget urusan minum green tea 😅😅




Suami pesan Nachos dan Carnis Special Pizza. Nachos adalah tortila chips dengan taburan tomat cincang dan keju mozarella dilengkapi saus salsa. Asin gurih yang mendominasi. Sedangkan Carnis Special Pizza berisi pepperoni, jamur, zaitun dengan saus dan keju mozarella. Rasanya lumayan juga. Gak begitu fokus sama pizza karena sudah kenyang makan steak hahah.

Overall makanannya enak, harganya terjangkau, pelayanan cepat, tempatnya bersih. Will come for another steak 😉

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Penjual Nasi

Aku kagum pada seorang ibu penjual nasi Selalu semangat mengais rejeki Meski umurnya sudah tidak muda lagi Setiap hari dia selalu bangun pagi - pagi Demi hidangan secepatnya tersaji Karena kalau kesiangan sedikit, pembeli sudah pergi Catatan dari pengamatan di sebuah pasar

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk...