Skip to main content

Semalam Di Makassar, Ketika Perut Sangat Dimanjakan

Makassar adalah surga kuliner, rasanya hampir semua setuju. Berderet daftar kuliner siap memanjakan selera Anda. Coto, Sop Konro, Palu Basa, Es Pisang Ijo, Pisang Epe, Mie Titi, Nasi Kuning.

Sebulan yang lalu, ketika bertugas ke Makassar aku menyempatkan diri mencicipi beberapa kuliner andalannya antara lain Coto Nusantara, Konro Karebosi, Bakso Ati Raja, Sirup Markisa Tiara, Mantau dan Otak-Otak Bu Meitje. Bawaanku pun bertambah ketika pulang. Hehehe.

Coto Nusantara
Ini dia salah satu coto paling terkenal di Makassar. Lokasinya di Jalan Nusantara No 22 Makassar. Kalau dari Bandara ke Kota akan melewatinya. Depot Coto ini buka mulai jam 06.30 - 18.00 WITA. Suasana waktu itu cukup ramai, namun pelayanannya cepat.


Aku memilih Coto Daging, satu porsinya dibandrol dua puluh ribu rupiah. Kalau Anda suka jerohan, Anda bisa memilih Coto Jerohan atau Coto Campur. Semangkuk Coto hangat mendarat dengan mulus di perutku yang memang sudah lapar waktu itu. Kuahnya kental, kaya akan bumbu dan dagingnya empuk. Ada buras dan ketupat yang bisa Anda pilih sebagai karbohidrat pendampingnya. Meski disajikan dalam mangkuk kecil, jangan khawatir dagingnya sedikit ya. Dagingnya banyak kok, tenang saja. Kuahnya justru yang sedikit.



Aston Makassar
Dua tahun terakhir ternyata aku sering menginap di jaringan Aston. Aston Makassar aku pilih karena lokasinya strategis. Di Tengah kota, dekat dengan Pantai Losari dan pusat kuliner. Tak usah takut kelaparan. Kali ini aku menginap sekamar dengan Saras. Kamar kami tipe superior twin bed dengan pemandangan kota dan pantai. Kamarnya modern, bersih dan berkarpet. Dilengkapi sofa dan meja di dekat jendela, enak banget buat ngeteh sambil menikmati pemandangan. Tapi waktu itu aku menikmati pemandangan sambil kerja, buka laptop dan ngeprint-ngeprint. Asyik juga ya punya kantor pemandangannya pantai.






Kamar mandi dilengkapi amenities yang wanginya aku suka, hairdryer dan shower. Antara kamar dan kamar mandi hanya disekat oleh kaca, cocoknya sih buat honeymoon. Berhubung perginya sama Saras ya curtainnya diturunkan wkwkw.





Koneksi internet di kamar, di lobi dan di resto stabil. Tapi tidak ketika di Ballroom lantai 17. Koneksinya antara ada dan tiada. Ada indoor swimming pool, tapi aku lupa di lantai berapa. Yang jelas pemandangannya asyik di mata, bisa melihat kota dan pantai bersamaan.





Retoran terletak di lantai dua, pilihan makanannya macam-macam. Tapi entah kenapa aku justru tidak menemukan menu lokal hari itu.





Kuliner lain yang sempat aku coba adalah Konro Karebosi. Aku pilih konro bakar, bumbunya sih enak, meresap. Tapi sayang dagingnya masih alot. Jadi hanya sedikit yang bisa aku makan. Sebelum bertolak ke Surabaya, aku sempat mampir ke Bakso Ati Raja, Otak-Otak dan Mantau Bu Meitje untuk dibawa pulang.

So long Makassar, thanks for the experience!

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...