Skip to main content

Semalam di Hotel Santika Bogor

Alhamdulillah berkesempatan untuk kembali ke Bogor. Terakhir ke Bogor dua tahun lalu. Kalau di kunjungan pertama aku menginap di budget hotel, kali ini aku menginap di tempat yang lebih mahal. Simply karena kali ini perginya berdua, jadi plafond hotelnya bisa gabungan. Pilihan kami jatuh di Hotel Santika Bogor, di mana IPB adalah pemilik franchisenya.

Hotel ini terletak di Jalan Padjajaran. Lokasinya strategis karena di pusat kota dan berada dalam kompleks Kampus IPB Baranangsiang. Bangunannya menyatu dengan Botani Square, pusat perbelanjaan yang cukup lengkap di Bogor. Tidak jauh dari Terminal Baranangsiang dan Pool Damri. Jadi, urusan dari atau ke bandara tidak lagi menjadi kendala. Kalau mau beli oleh - oleh juga tak jauh, karena Jalan Padjajaran adalah pusatnya. Asinan, roti unyil, Pia Apple Pie, Makaroni Panggang dan Lapis Talas betebaran di sana.


Sebenarnya aku pesan deluxe room with twin bed, tapi hari itu yang available tinggal double bed. No problem then. Hotel berlantai sepuluh ini bersih dan terawat. Kamar yang kami tempati berada di lantai lima, dari kamar pemandangan yang terhampar adalah pemandangan kota dan Gunung Salak di kejauhan. Perabotan dalam kamar masih bagus dan tergolong baru. Begitu masuk ke kamar, sudah ada welcome fruit nangkring manis di meja.





Kamar mandinya tidak besar. Ammenitiesnya lengkap tapi tidak ada hairdryer. Air panasnya tidak terlalu panas untukku, justru ini yang aku suka. Hangatnya pas di badan. Kalau mau berenang dan fitnes, fasilitas tersebut ada di lantai tiga.



Restoran terletak di lantai tiga, berdekatan dengan kolam renang. Ruangannya tidak terlalu besar tapi pelayanannya bagus, ramah dan cepat. 



Untuk makanan menunya variatif. Ada menu American Breakfast yaitu potato wedges, sosis, baked beans. Ada menu masakan Sunda yaitu, ikan, tumis leunca, gorengan dan lalapan. Ada food stall Gudeg Jogja, Soto Bogor, aneka olahan telur, aneka roti dan sereal. Untuk minuman, selain teh dan kopi, ada fresh juice dan infused water.
     


Pagi itu aku mengambil menu American Breakfast, Soto Bogor dan healthy juice. Soto Bogornya enak banget. Bumbunya pas, kuahnya gurih dan light, dagingnya empuk. Irisan tomat dan kubis bikin makin seger. Salah satu Soto Bogor terenak yang pernah aku makan.


Overall, pelayanan dan pengalaman menginap di Santika ini bagus, memuaskan dan menyenangkan. Will come back again later.

Overall score: 8/10

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan