Skip to main content

Review Hotel Allium Batam

Minggu kemarin aku ada tugas ke Batam. Ini adalah pertama kalinya aku ke Batam. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk melihat belahan bumi lain. Selama di Batam aku menginap di Hotel Allium Batam, yang terletak di daerah Nagoya. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan pusat kota. Di sekitar hotel banyak ruko yang menjual aneka makanan dan oleh-oleh. Jadi kalau Anda suka belanja, hasrat Anda akan tersalurkan dengan baik. Apalagi banyak barang seperti tas dan parfum yang harganya lebih murah ketimbang di Surabaya. Hotel juga dekat dengan bandara dan pelabuhan. Jadi kalau mau menyeberang ke Singapore tidak jauh. 

Hotelnya tidak terlalu besar. Kamar yang kutinggali adalah deluxe twin, karena sharing dengan teman kantor. Pelayanan untuk check in mudah dan cepat. Meski perabotannya tergorolong lama, tapi kamarnya bersih dan terawat. 


Kamar mandinya dilengkapi dengan bath up dan hair dryer. Amenitiesnya lengkap mulai dari sabun mandi, shampo, sikat gigi, pasta gigi, shower cap, cotton bud.


Kamar yang aku tempati berada di lantai lima di mana pemandangan dari kamar hanyalah pemandangan kota yang padat, yang mengingatkanku pada daerah Little India di Malaysia atau Singapore.

 
Untuk makanan termasuk enak. Tapi untuk sekelas hotel bintang empat, variasinya kurang banyak. Di restoran, hanya sedikit petugas yang bertugas di saat jam makan. Alhasil antrian di egg stall menjadi panjang. Mau pesan mie ayam, nggak jadi karena petugasnya nggak ada. Sebenarnya dirangkap oleh petugas di egg stall, tapi berhubung yang ngatri olahan telur banyak, jadinya nggak dikerjain blas. Huhuhu. Karena petugas yang sedikit ini pulalah, ketika gelas habis, aku harus mencari-cari petugas yang bisa dimintai tolong. Petugas yang pertama mengiyakan tapi lebih asyik membereskan meja makan. Baru pada petugas ketiga aku dibantu. 




Untuk wifi, koneksinya juara. Kencang dan stabil di semua area hotel. Baik di lobby, kamar, ruang meeting, musholla maupun restoran. Bagi yang ingin berenang, ada juga fasilitas kolam renang. Tapi aku tidak sempat ke area kolam renang.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...