Skip to main content

Asyiknya Mudik Ke Kampung

Postingan kali ini aku akan bercerita tentang pengalaman weekend gateaway kami minggu kemarin. Ceritanya kami baru balik dari mudik ke kampung halaman kami di Madiun dan Ngawi. Sebenarnya bulan depan, ketika lebaran kami pun juga akan mudik. Tapi kalau mudik dalam suasana lebaran, nggak bisa leluasa kalau mau jalan-jalan. Tempat makan dan tempat wisata pasti pada ramai, jadinya tidak nyaman. 

Kemarin kami full mengajak Bintang main ke alam, tidak ada acara ke mall sama sekali. Hari pertama, agenda kami adalah mengajak Bintang mandi di sungai. Tujuan pilihan kami adalah ke Wisata Alam Grape di kaki Gunung Wilis. Tempat wisata ini masuk area Perhutani KPH Madiun. Tempatnya asri dan sejuk karena di pinggir hutan. Di sana ada saung, tempat pembibitan, permainan anak, warung makanan, masjid dan sungai. Sayangnya tidak terlalu terawat, hiks. Bintang senang sekali bermain di situ, main ayunan, jungkat-jungkit dan perosotan. Mainnya bisa leluasa karena tempatnya sepi saat itu. Jadi serasa punya sendiri.



Puas bermain, kami mengajak Bintang turun ke sungai, yang dikelilingi oleh pepohonan dan sawah. Sungainya bersih dan jernih, banyak bebatuan dan airnya sejuk. Awalnya Bintang takut untuk nyebur ke sungai, pegangan mulu sama ayah dan eyangkung. Tapi, setelah melihat kami asyik main air dia berani ikutan. Bintang sangat menikmati aktivitas berendam dan berjalan-jalan di atas batu.




Hari kedua, kami ke Ngawi. Kali ini kami main ke Wisata Kali Mati di Dusun Candi, Desa Beran. Tempat wisata ini awalnya adalah percabangan Sungai Madiun, salah satu percabangannya ditutup dan disulap menjadi area wisata ini. Areal wisata yang baru dibuka awal tahun ini dilengkapi dengan taman, permainan anak, danau buatan, perahu, bebek air, sepeda air dan warung makanan.



Bintang seneng banget naik perahu. Dia nyanyi-nyanyi selama berkeliling. Untuk biaya naik perahu dewasa Rp 5.000/orang, untuk anak-anak Rp 3.000,-/orang. Hiburan murah meriah anak bahagia, ortu juga bahagia. Kemarin sempat mengambil foto sunset di sini, look how beautiful it is. Siapa sangka kalau di Ngawi ada spot sebagus ini buat lihat sunset. hehe.


Untuk menemani petualangan keluarga kecil kami, cocoknya kalau pakai mobil yang performanya bagus, mesinnya tangguh, body-nya stylish dan tentu saja harganya terjangkau. Toyota Agya menjawab kebutuhan kami. Mobil LCGC (Low Cost Green Car) keluaran Toyota ini terkenal hemat bahan bakar tapi handal. Kalau untuk travelling ke pelosok nggak usah dikhawatirkan, body-nya yang ramping aman untuk jalanan yang sempit. Agya juga punya peredam getaran yang bagus jadi kita bisa tetap nyaman di jalanan yang tidak rata. Sedangkan untuk perjalanan dalam kota, body ramping Agya cocok untuk jalanan Surabaya yang padat dan memudahkan untuk cari parkir.


Meski body-nya ramping, Agya punya kabin yang lega. Agya punya bagasi yang luas untuk memuat banyak barang. Tahu sendiri kan kalau punya anak kecil bawaannya selalu banyak karena bawa printilan ini itu. hehe.


Untuk masalah keamanan, Agya sudah dilengkapi dengan Dual SRS Air Bag untuk pengemudi dan penumpang di kursi depan. 

Untuk kami yang punya anak balita, fitur kursi ISOFIX memberikan nilai lebih. Fitur ini memungkinkan pemasangan car seat menjadi lebih mudah tanpa mengesampingkan keamanan balita.

Selain itu, Agya juga sudah dilengkapi dengan Body Structure Reinforcement sehingga body-nya menjadi lebih kokoh untuk memberikan perlindungan maksimal bagi penumpangnya.

Okey, sekian dulu ya cerita dari kami. Sampai ketemu di cerita travelling berikutnya.


Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...