Skip to main content

Mampir Sarapan di Bangi

Ceritanya Sabtu kemarin aku menghadiri upacara kemerdekaan RI di kantor. Berhubung upacaranya pagi jam tujuh, aku berangkat dari rumah jam enam. Nggak sempat masak karena belum belanja dan males, hihi. Jadi cuma minum susu aja, kebetulan pengen. Habis upacara jelaslah lapar mulai melanda, buat orang tipe on time soal makan kayak aku. *ehem*

Awalnya kami berencana sarapan sate Ondomohen, tapi sampai sana malah berubah pikiran buat mampir ke Bangi Kopitiam (lagi). Ketika memutuskan untuk "nyasar" di sini, kami sengaja bersantai makannya, karena mau ke toko elektronik yang jam segitu belum buka. 

Pesenanku adalah Tom Yam Kuey Teow Sup. Sup Tom Yam yang berisi Udang, Kwetiau rebus, suwiran Ayam, Wortel, dan bakso ikan. Rasanya seger, kaldunya pas. Tambahan Kwetiau menimbulkan efek mengeyangkan. Pilihan minumanku jatuh pada  Milky Green Tea akibat demam green tea yang akhir - akhir ini melandaku. Hihihi. Pilihanku ternyata nggak salah, Milky Green Teanya juara. Kalau ke sini lagi, bakal pesen ini. Nagih soalnya.

Milky Green Tea dan Tom Yam Kuey Teow Sup
Sedangkan suami pesan Refreshing Guava yang rasanya menurutku nggak beda sama Buavita dituang ke gelas lalu dikasih es batu. Seriously, there's nothing special on it. Makanan yang dipilih suami adalah Ayam Foo Chok Kuey Teow. Kwetiau Goreng dengan toping ayam cincang, sawi, otak-otak goreng dan telor ceplok. Ada kuah juga sebagai pelengkapnya kalau suka. Kalau aku sih, mie goreng enak gak pakai kuah.

Refreshing Guava dan  Ayam Foo Chok Kuey Teow 

Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments

sedap sekali :D

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...