Skip to main content

Cerita Mudik Lebaran


Halo semuanya. Lama nggak nongol di blog karena mudik nih. Btw, sebelumnya Selamat Idul Fitri 1434 H ya. Mohon maaf lahir batin. Semoga amal ibadah kita selama Ramadhan diterima Allah SWT, semoga bisa diberikan kesempatan untuk bertemu Ramadhan tahun depan. Aamiin.

Kami mudik Sabtu pagi, tanggal 3 Agustus. Kami naik kereta dengan pertimbangan bebas macet dan lebih nyaman bagi bayi. Apalagi Bintang udah jalan dan nggak suka diem. Gerbong kereta api yang luas sangat memungkinkan untuk Bintang jalan - jalan selama perjalanan. Benar saja, Bintang nggak betah duduk manis. Dia lebih suka jalan - jalan. Dia menikmati perjalanannya, kalau udah capek jalan dia akan duduk atau berdiri menghadap jendela untuk melihat - lihat pemandangan yang ada. Dia seneng banget melihat tanaman, sawah. Setelahnya dia makan, jalan-jalan lagi, nenen lalu bobok. Dari Jombang sampai Madiun dia tidur pulas.

Bintang di dalam kereta

Untuk tahun ini, kami melewatkan hari pertama di Ngawi. Karena rumah mertua di daerah tengah kota, kami mengajak Bintang jalan - jalan sore ke alun - alun. Bintang dinaikkan mobil - mobilan, seneng sih anaknya, tapi dia nggak mau duduk, maunya sambil berdiri.

Bintang main di alun - alun Ngawi

Daripada membahayakan, permainan mobil - mobilan ini pun segera disudahi. Sebagai gantinya Bintang naik kereta kelinci. Kalau naik ini sih, gak apa - apa sambil berdiri karena pengamannya lebih tinggi. Sepanjang jalan Bintang ngoceh - ngoceh gembira. Saking capek dan panasnya, dia sampe kerigetan.

Bintang (dan Bunda) naik kereta kelinci

Ketika lebaran tiba, Bintang aku ajak pergi ke alun - alun buat sholat Ied. Lucu lihat dia ikutan pake baju koko. Sayangnya dia gak bisa ditinggal sholat, menghambur lari ke arah burung yang beterbangan lalu hinggap di atas pepohonan di dalam alun - alun. Jadilah aku nggak ikutan sholat, tapi menemani Bintang mengejar burung :)

Sebelum sholat Ied


Setelah sholat Ied, kami berganti kostum. Seragam keluarga kali ini bertema ungu (lagi).

Seragam lebaran :)

Lebaran hari kedua kami pindahan ke Madiun. Berhubung rumahku di desa, di sana banyak hewan ternak. Punya tetangga sih, hihi. Ada yang pelihara kambing, sapi, kerbau, ayam, bebek, angsa. Kalau diajak maen ke tempat tetangga buat melihat binatang ternaknya Bintang senang banget. Dia nggak takut sama sekali, malah binatang - binatang itu dipegangi, selain ikutan si empunya ngasih makan. Malahan Bintang mau naikkin anak kambing yang diajaknya main. hihihi.

Etapi acara wisata kulineran nggak lupa donk ya. Misalnya Nasi Pecel, Kupat Tahu, Intip Ketan dan aneka Es di Depot Es Segar Madiun. Sayang niatan untuk bersnostalgia dengan Dawet Suronatan dan Putu Pak Naryo nggak kesampaian karena antrinya nggak ketulungan. Nantilah diagendakan mudik pas enggak lebaran biar bisa makan dengan nyaman :) Selain itu, makan masakan rumahan hasil karya ibu emang nggak ada duanya. Plus cemilan yang melimpah bikin aku makan dikit, dikit - dikit makan maksudnya. Maka jangan ditanya bagaimana berapa ribu kalori yang masuk tiap harinya. Seminggu di rumah bikin beratku naik dua kilo, hahaha. Seneng akhirnya keinginan menaikkan berat tercapai, biar lebih terlihat segar dan berisi :)

Kiri: Es Bumi Hangus, Kanan: Es Kelapa Muda Leci (Depot Es Segar)

Di rumah emang menyenangkan, ketemu keluarga dan sahabat. Kemarin pas malam takbiran datang ke reuni sekaligus bukber teman SMA seangkatan. Terakhir ngumpul dua tahun lalu. Pas masih newly wed, sekarang pada bawa anaknya. Seruuu. 

Kami balik ke Surabaya Senin malam, sengaja extend sehari karena ngurus e-KTP. Ah Madiun, I'll be missing you so much. Really want to back there soon :)

Stasiun Madiun, before back to Surabaya

Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan