Skip to main content

Mendekati Ujung

Hari ini saya barusan mendapat kabar, tentang sebuah kebersamaan, yang selama ini terjalin, yang sebentar lagi akan berakhir. Ya, kebersamaan ini semakin mendekati titik akhir, tinggal menghitung hari.

Saya nggak tahu harus senang atau sedih. Saya merasakan keduanya saat ini, dalam waktu yang bersamaan, hingga tak terdefinisikan bagaimana tepatnya perasaan saya. Tapi yang pasti, saya berusaha mensyukuri segala yang terjadi. Bahwa kejadian ini adalah yang terbaik yang seharusnya terjadi. Tuhan memberikan ini karena inilah yang terbaik untuk saya saat ini.

Untuk kebersamaan yang sebentar lagi akan berakhir ini, saya meyakini berakhir karena masa "berlakunya" sudah habis. Ada awal, ada akhir. Ada pertemuan, ada perpisahan. Dan jodoh saya dengannya memang sudah harus berakhir. Selanjutnya saya akan menemukan jodoh - jodoh saya yang lain, yang lebih baik, aminn...

Tapi yang pasti, pengalaman dan pembelajaran selama kebersamaan ini tidak akan bisa saya lupakan. It's been such wonderful and precious moment for me. Even I'm gonna say good bye, it doesn't means the end of everything. A new page would be opened soon.


Jumat, 16 April 2010
Menjelang perpisahan
Love
NaaNaa
3-R Campaign: Reduce, Reuse, Recycle

Comments

semuasayanganna said…
missing someone gets easier everyday because even though you are one day further from the last time you saw them, you are one day closer to the next time you will :)

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan