Skip to main content

Nasi Goreng Kambing ala Kebon Sirih


Memenuhi masakan yang dipengeni suami sejak kapan hari. Baru eksekusi setelah nemu toko daging online yang jualan kambing. Sebelumnya pernah bikin tapi dengan daging sapi.

Nasi Goreng Kambing ala Kebon Sirih (Resep dari web Kecap Bango), dimodifikasi berat daging dan minyaknya menyesuaikan bahan yang ada di rumah.

Bahan-bahan:
200 gr daging kambing, diiris tipis atau dipotong kotak-kotak kecil (sesuai selera)
450 gr nasi dingin
50 ml minyak kelapa
100 ml air 
2 cm Kayu manis
1 lembar daun salam
Garam secukupnya
Kecap secukupnya

Bumbu halus:
7 siung bawang merah
4 siung bawang putih
4 biji cabe merah
2 biji cabe rawit merah
¼ sdt kunyit bubuk
¼ sdt jintan bubuk
2 biji cengkeh, dihaluskan
2 biji kapulaga, dihaluskan

Pelengkap
Telur dadar, iris tipis
Acar mentimun wortel
Emping belinjo

Cara Memasak
1. Panaskan minyak di dalam wajan, masukkan kayu manis, daun salam dan bumbu halus lalu tumis hingga harum. Tambahkan daging kambing ke dalamnya, kemudian aduk-aduk hingga bumbu merata.
2. Tambahkan air, biarkan mendidih hingga daging kambing matang dan kaldu agak mengental. 
3. Masukkan nasi dan kecap serta garam ke dalamnya, aduk-aduk hingga tercampur merata dan nasi agak mengering. Koreksi rasa.
4. Siap disajikan dengan acar dan emping.

Rasanya cocok dan mantap alhamdulillah, suami happy ❤

#homemade #homecooking #nasigorengkambing #dapurrumahpelangi

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan