Ini adalah tulisan terakhir tentang perjalan ke Papua. Jarak antar tulisan sebelumnya cukup lama ternyata. Hehehe.
Hari terakhir di Papua, kami punya waktu setengah hari berkeliling karena pesawat kembali ke Surabaya sore hari. Sebelum ke bandara kami sempatkan melintas dan mampir ke beberapa tempat untuk berfoto.
Kantor Gubernur Papua
Kantor Gubernur Papua
Sebenarnya letaknya tidak terlalu jauh dari hotel, jalan kaki juga bisa. Kantor yang beralamat di Jl. Soa Siu Dok 2 Jayapura ini punya view pantai dan hill of Jayapura di depannya. Asyik banget kan kalau kantor punya view bagus, bisa buat refreshing.
Salah satu yang aku kurang nyaman dari Papua adalah penduduk setempat suka meludah sembarangan. Mereka punya kebiasaan makan sirih, baik laki-laki maupun perempuan. Ludah merah ini bahkan aku temukan di bandara coba, hiks hiks.
Ludah Merah bekas sirih :( |
Pelabuhan Jayapura
Perjalanan menuju bandara
Foto-foto berikut aku rasa cukup bisa menjelaskan bagaimana tanah Papua. Sebagian tanahnya subur sedangkan sebagian yang lain tandus, tanah merah dan berbatu. Namun, Papua sungguh mempesona. Apalagi di beberapa daerah, selain disuguhi pemandangan pegunungan, kami juga disuguhi laut dan danau sepanjang jalan.
Yougwa Restaurant
Jarum jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Kami mampir makan di Yougwa Restaurant yang searah dengan bandara. Bangunannya terapung di tepi Danau Sentani, asyik banget untuk menikmati pemandangan ditemani angin sepoi-sepoi.
Beli oleh-oleh Abon Gulung
Pemberhentian terakhir sebelum ke bandara adalah mampir ke Hawai Bakery, toko roti yang menjual abon gulung khas Manokwari. Roti ini tanpa pengawet, jadi hanya tahan 3 hari di suhu ruang atau 7 hari di kulkas. Rasanya memang enak sih, lembut. Abonnya gurihnya pas.
Foto-foto berikut aku rasa cukup bisa menjelaskan bagaimana tanah Papua. Sebagian tanahnya subur sedangkan sebagian yang lain tandus, tanah merah dan berbatu. Namun, Papua sungguh mempesona. Apalagi di beberapa daerah, selain disuguhi pemandangan pegunungan, kami juga disuguhi laut dan danau sepanjang jalan.
Jarum jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Kami mampir makan di Yougwa Restaurant yang searah dengan bandara. Bangunannya terapung di tepi Danau Sentani, asyik banget untuk menikmati pemandangan ditemani angin sepoi-sepoi.
Pesanan kami adalah Papeda, Cumi Rica-Rica, Tuming Kangkung Bunga Pepaya dan Sop Ikan. Ini adalah pengalaman pertamaku makan Papeda. Gak cocok deh sama lidahku, baru mau dikunyah udah langsung ngglenyer ke tenggorokan. Sagu enaknya dibikin bubur aja deh kalau buatku. Hehehe. Sop ikannya enak, tapi bukan favoritku juga. Aku pribadi lebih suka ikan digoreng daripada dibikin sop.
Beli oleh-oleh Abon Gulung
Pemberhentian terakhir sebelum ke bandara adalah mampir ke Hawai Bakery, toko roti yang menjual abon gulung khas Manokwari. Roti ini tanpa pengawet, jadi hanya tahan 3 hari di suhu ruang atau 7 hari di kulkas. Rasanya memang enak sih, lembut. Abonnya gurihnya pas.
This trip is amazing. Thank you so much for Citilink Indonesia for inviting me to come to this wonderland. It's unforgettable.
We travel, initially, to lose ourselves; and we travel, next to find ourselves. We travel to open our hearts and eyes and learn more about the world than our newspapers will accommodate. We travel to bring what little we can, in our ignorance and knowledge, to those parts of the globe whose riches are differently dispersed. And we travel, in essence, to become young fools againg, to slow time down and get taken in, and fall in love once more. (Pico Lyer)
Comments