Skip to main content

Mie Aceh Asokaya


Yuhuuu, aku kembali dengan postingan wisata kuliner. Beberapa waktu yang lalu menemukan salah satu teman posting soal Mie Aceh di daerah Rungkut yang katanya enak. Kebetulan pas pulang kantor agak malam sekalian beli buat makan malam. Namanya Warung Mie Aceh asokaya, letaknya di seberang Kedaung Rungkut. Karena ini bentuknya warung, jadi ya memang tidak besar. Tapi bersih kok, cukup nyaman karena ada kipas anginnya supaya pengunjung tidak kepanasan. 

Menu makanan yang ditawarkan adalah Mie Aceh (dalam versi goreng, kuah dan tumis), Nasi Goreng dan Sate Aceh. Ini aku sertakan daftar harganya sebagai informasi.


Pesanan suami adalah nasi goreng cumi-cumi. Tidak seperti nasi goreng Jawa, nasi goreng Aceh lebih berempah. 


Sedangkan aku, memesan Mie Tumis Aceh seafood tanpa seledri. Enaaak, bumbunya terasa, meresap dengan baik. Sayangnya tidak disajikan dengan emping, kan lebih endesss. Terus seafoodnya kurang banyak kalau buatku. Tapi sebanding sih sama harganya, hehehe.


Untuk minuman aku pesan Es Timun. Seger deh serutan timun dipadu sama lemon atau jeruk nipis. Kebayang minum ini pas lagi hamil, bisa tuh buat ngusir mual. Hehehe


Overall score-nya adalah 7,5. I will come back again later.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan