Skip to main content

Trip To Malaysia (Day 5, End)

Ini adalah postingan terakhir mengenai perjalananku ke Malaysia. Jeda postingnya agak jauh dari postingan-postingan sebelumnya, maafkan. Hehehe.

Pesawat yang membawaku pulang baru terbang sore hari, tapi paginya aku tak ada agenda. Hanya bermalas - malasan di hotel, menunggu waktu check out sambil packing. Mau jalan ke rasanya males, sudah capek soalnya. 


Foodloft
Setelah jam check put tiba, kami akhirnya beranjak juga. Kami mampir dulu di foodloft KL Sentral. Foodloft ini sebenarnya adalah food court. Makanan yang ditawarkan sangat beragam. Mulai dari masakan China, Jepang, Arab, Oriental. Foodloft menjadi tempat favorit untuk makan. Nggak perlu khawatir soal kehalalan makanan yang dijual ya, banyak yang sudah bersertifikat halal.





Yang sudah pernah aku coba adalah Boost (smoothies), Sushi, Udon, Roasted Chicken, Manisan Buah, Roti Musang.

Setelah kenyang, saatnya bertolak ke KLIA2 dengan KLIA Ekspress. Setelah membayar 35 RM, akan diberikan kartu warna ungu seperti di bawah ini.


Ketika check ini, kami sempat was-was over baggage, mengingat kami sudah berbelanja di Singapore dan KL sebelumnya. Tapi alhamdulillah aman jaya. Bandara KLIA2 ini bersih, modern dan luas. Saking luasnya dari mulai check in sampai ke gate butuh waktu sejam sendiri. Zzzzz.


Sebelum terbang, sholat dulu. I was glad to find a clean and comfortable prayer room while I was away from my hometown. Mukenanya bersih dan wangi. 


Ketika boarding lapar mulai menyerang. Okey, waktunya makan. Aku beli Nasi Lemak Pak Nasser yang merupakan salah satu signature dish Air Asia.


Pesananku datang dalam kemasan merah yang segar, dilengkapi dengan nutrition and allergen information. Surprisingly, masakannya enak. Kalau kemarin-kemarin ngerasain Nasi Lemak dengan sambal yang tidak pedas, pesananku ini sambalnya nendang untuk lidah Suroboyo-ku. Nasi gurih hangat memang jodohnya sambal. Menu ini dibandrol enam puluh lima ribu ribu rupiah. Tidak mahal untuk ukuran makanan di dalam pesawat, apalagi kalau rasanya memuaskan.


Kelihatan banget kalau AirAsia serius menangani bisnis ini. Kapan-kapan harus pesan sekalian pada saat beli tiket karena lebih murah 20% daripada harga di pesawat, plus dapat air mineral.

Pada saat makan tiba-tiba diputar lagu happy birthday. Rupanya pada hari itu ada salah satu penumpang yang berulang tahun. Pramugari datang menghampiri sambil membawakan tart. Lalu terdengar pengumuman ucapan selamat ulang tahun.


Kemudian yang berulang tahun diminta maju ke depan dan diajak berfoto bersama. Oh so sweet


Okay, sekian cerita perjalananku. Terima kasih Malaysia untuk pengalamannya yang menyenangkan. For sure, I will come back someday.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan