Skip to main content

Singapore Trip (Day 3)

This is the day. Ya, hari ini kami mulai dinas kami, setelah dua hari kemarin jalan - jalan. Kami mengawali hari dengan sarapan di Hjh Maimunah Restaurant, salah restoran halal yang menjual masakan Melayu. Resto ini punya beberapa cabang. Pilihanku pagi ini adalah Nasi Lemak Set seharga SGD 5,5 lengkap dengan segelas Teh Tarik hangat. Nasi lemak adalah nasi gurih, kalau di sini mirip nasi uduk, yang disajikan dengan telor dadar, sayap ayam goreng, kacang tanah goreng, ikan bilis goreng, sambal dan irisan timun. Porsinya cukup mengenyangkan. Coba ya kalau sambalnya ini pedas kayak di Indonesia, pasti lebih nikmat.



Wohaaa, I'm super happy to be here, visit the best campus in Asia. Pertama kali nyampai dan melihat National University Hospital sudah kebayang deh bagaimana kampusnya. Bagus, bersih dan punya sejuta fasilitas yang wow. NUH ini tenang, nyaman dan asri. Jauh dari kesan kemriyek dan bau karbol.



NUS punya dua kampus, di Kent Ridge dan di Bukit Timah. Yang aku kunjungi adalah kampus di Kent Ridge, yang terletak di ujung barat Singapore. Perjalanan ke sana dari Bugis memakan waktu hampir sejam. Dari Station Kent Ridge, aku naik shuttle bus untuk masuk ke dalam kampusnya.


Kami ada meeting dengan International Relations Office, yang terletak di Shaw Foundation Alumni House. Duh ya, kantornya bagus banget. I wish IOP had a nice office like this. Hohoho.





Setelah dari IRO, kami ke central library, untuk beli souvenir di NUS-Coop, semacam gift shop and book store gitu. Keren deh. 


Selama di NUS, kami ditemani oleh Amilia, mahasiwa kami yang sedang exchange di sana. Nah, berhubung si Amil lapar, jadi mampir dulu ke Foodclique yang ada di University Town, sebuah kawasan terpadu yang terdiri dari asrama, ruang kuliah, auditorium, ruang belajar, ruang komputer, food court dan gym.


Visit Universal Studio Singapore
Banyak orang pergi ke USS bukan untuk bermain di dalamnya, tapi hanya untuk berfoto di depan spinning globe, and so did I. hahaha. Hari itu suasana USS tidak terlalu ramai, yaiyalah karena pas weekdays.



Untuk mencapai ke USS, kami harus naik MRT turun Harbourfront. Di atas stationnya ada Vivo City Mall. Dari Vivo City, kami harus jalan kaki ke Sentosa Island, di mana USS berada. Ada sih broadwalk, tapi ya tetap aja lumayan.


Meeting at KBRI Singapore
Selanjutnya, kami ke KBRI Singapore. Untuk mencapai ke sana dari Harbourfrount harus naik MRT turun di Boeno Vista, lalu ganti line turun ke Holland Village. Dari station Holland Village, harus naik bus. Nah letaknya KBRI itu lumayan dari halte bus. Perjalanan makin terasa menantang karena hujan turun. Di KBRI kami bertemu dengan Atase Pendidikannya, Bu Aisyah Endah Palupi, yang hari itu baru saja aktif karena sebelumnya bertugas di KBRI Manila. Ternyata Bu Aisyah ini orang Surabaya, beliau dosen Unesa.


Kompleks KBRI Singapore cukup luas dan asri, seperti yang bisa dilihat di gambar berikut ini. Lokasinya pun di salah satu kawasan elite di Singapore. :)


Saya sempat sholat di Masjid KBRI, namaya Masjid Istiqamah.



Ngomongin soal MRT station, station di sini tidak seramai dan semeriah station di Seoul yang dipenuhi dengan gerai makanan, kosmetik, minimarket, toko buah dan toko baju. Gerai-gerai baru ditemukan apabila station nyambung dengan mall.



Untuk rute MRT di sini gampang kok, karena kotanya tidak terlalu besar.



Malam itu, aku malas makan berat. Jadi ketika di Holland Village Station nemu Sushi, aku putuskan untuk beli. Pilihanku jatuh pada inari dan unagi, plus segelas smoothies.


Sampai hotel sudah tepar. Habis mandi, packing dan tidur.


Hjh Maimunah Restaurant
11 & 15 Jalan Pisang Singapore 199078
+65 6297 4294
Opening hours: 07.00 - 20.00 (open daily except on Sunday)

National University of Singapore
21 Lower Kent Ridge Road, Singapore 119077

KBRI Singapore
7 Chatsworth Road, Singapore 249761
+65 6737 7422


to be continued.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk...

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut ...