Skip to main content

Sambal Bawang Cumi Asin


Assalamualaikum.

Duh, sudah lama nggak update blog nih. Debuan nggak ya? hehehe. Soalnya, belakangan ini aku sibuk banget dengan urusan kantor.

Nah, beberapa waktu yang lalu pas blogwalking nemu resep ini di blognya Mbak Isna. Resepnya simple dan pas banget lagi pengen makan yang pedas waktu itu. Jadilah dieksekusi. Resepnya aku modifikasi sesuai selera, terutama untuk tingkat kepedasannya.

SAMBAL BAWANG CUMI ASIN
Bahan:
150 gram bawang merah dan bawang putih 
150 gram cabai rawit
250 gram cumi asin
1 sdt gula
1 sdt garam
200 ml minyak goreng

Cara Membuat:
  1. Rendam cumi di air panas selama kurang lebih 30 menit, potong bulat.
  2. Goreng bawang merah, bawang putih dan cabai rawit hingga layu dan harum.
  3. Uleg bawang merah, bawang putih dan cabai. Jangan terlalu halus ya, asal hancur saja.
  4. Goreng ulekan sambal, masukkan cumi asin, tambahkan gula dan garam. Goreng hingga minyak berwarna kemerahan.
Duh, meskipun sederhana gini bisa membuatku ngabisin nasi lho. Enak banget dimakan sama nasi hangat dan tahu tempe goreng. 


Happy cooking, happy eating!

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan