Skip to main content

Kereta Api oh Kereta Api


Postingan ini adalah "oleh - oleh" dari pemesanan tiket kereta yang aku lakukan di Stasiun Gubeng kemarin. Lagi males nulis ulang, jadi copy paste curhatan di twitter aja. 
  1. penjualan tiket kreta kelas bisnis dan eksekutif skrg penjualannya gak lagi ditangani KAI, tp oleh agen bernama mega angkasa 
  2. sistem tsb berlaku mulia 18 jan 2012. dimana tiap penumpang dikenakan bea reversari 10rb
  3. nggak adil dan nggak enaknya, berlaku cm di stasiun gubeng, padahal di stasiun lain enggak. i do wonder kenapa sistemnya nggak sama? 
  4. alasan perubahan sistem ini demi peningkatan pelayanan, padahal pelayanannya sama saja.
  5. klo satu rangkaian kereta isinya 400 seat, jadi bakal ada pemasukan tambahan 4 juta. Untungnya jelas nambah, jd nggak ada alasan merugi donk
  6. belum lagi kalau ada long weekend, liburan dan lebaran dimana tarifnya naik. untungnya nambah berapa digit tuh??
  7. Ironis, kenaikan tarif nggak pernah diiringi kenaikan kualitas dan pelayanan yang memadai. Ini namanya mau untung sendiri.
  8. kondisi kereta, trutama kelas ekonomi, sudah nggak layak pakai. jelek dan kotor. lebih pantes jadi kreta barang drpd kereta penumpang
  9. kalau kayak gini terus, lama2 masyarakat jd males makenya, trus mati deh tu alat transportasi umum.
  10. nunggu ada provider swasta yg ngoperasiin kreta. Biar bersaing, biar masyarakat punya pilihan. biar yg pelayanannya jelek tergilas zaman.
Apakah Anda punya pengalaman atau keluhan yang sama soal kereta api?? :)

Comments

lho mbak..
emang di gubeng udah ganti gt ya??
brarti kalo aku naek bisnis 70rb jadi ketambahan 10rb gt? lak yo lumayan duonk ya..

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...