Skip to main content

Merubah Kebencian Menjadi Cinta

Nice story: Kentang


Seorang Ibu Guru TK mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah & kentang. Masing - masing kentang tersebut diberi nama orang yang dibenci. Sehingga jumlah ketangnya tidak ditentukan berapa buah, tapi tergantung jumlah orang yang dibenci.

Pada hari yg disepakati masing - masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yg 3 bahkan ada yang 5. Murid - murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemanapun mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang - kentang pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh, apalagi yg membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tak sedap. Setelah 1 minggu murid - murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru pun bertanya, "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?". Keluarlah keluhan yang pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang - kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan. Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa kemana - mana bila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itupun hanya 1 minggu! Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup? Alangkah tidak nyamannya. Karena itu, lepaskanlah, maafkanlah orang - orang yang Anda benci. Karena ketika anda tidak mau memaafkan, anda seperti sedang memegang bola berduri.

Semakin anda tidak mau melepaskan bola berduri itu, Anda sendiri yang akan merasakan sakit. Karena itu tidak ada jalan lain kecuali melepaskannya, release it.

Anggaplah dan rasakan bahwa semua orang, diseluruh dunia ini tanpa kecuali, sangat baik sekali dg anda, sangaaaaaaaat mencintai Anda, menyayangi Anda.

Maafkanlah mereka semua dg tulus, bila ada yang anda anggap salah kepada diri Anda, termasuk dari diri anda sendiri. Jadi, bagi yang pernah aku sakiti, maafkanlah daku sayang. Dan apapun yang terjadi, sejujurnya, aku akan tetap memaafkanmu sayangku, lahir maupun batin. Semoga tidak ada kebencian diantara kita ............


PS: copied from Ginjie's note on his Facebook. Semoga bermanfaat.


Love
NaaNaa
3-R Campaign: Reduce, Reuse, Recycle

Comments

lucky said…
Wow. nice motivation today :)
Ratna Wahyu said…
smoga bermanfaat..

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan