Skip to main content

Jangan Berhenti Memperbaiki Diri

"Lihatlah dari dunia ini apa yang baik untuk jiwamu, lalu ambillah. Meskipun orang di sekitarmu menganggapnya jelek. Dan lihatlah dari dunia ini apa yang buruk bagi jiwamu, lalu tinggalkanlah. Kendatipun orang - orang di sekitarmu menganggapnya baik". (Salamah bin Dinar)

Menjadi baik itu mungkin, bagi siapa saja. Karena rentang waktu yang tersedia bai manusia memberi kesempatan yang sangat berharga untuk berubah, berbuat dan menata ulang kepribadiannya. Memang, proses menjadi baik itu panjang. Tetapi kepuasan untuk memulai menjadi baik hanya memerlukan waktu beberapa saat. Ya, perbaikan diri memang tidak kenal henti. Tetapi kemauan dan kemantapan untuk memulai perbaikan diri itu hanya perlu waktu sebentar. Hanya dibutuhkan kejujuran dasri dasar hati. Agar fitrah manusia berbicara apa adanya. Saat itu jawabannya akan langsung ada, bahwa setiap kita harus menjadi baik, memulai menjadi baik, atau setidaknya memilih untuk menjadi baik.

Hadist Rasulullah menggarisbawahi bahwa memperbaiki diri merupakan bagian dari irama hidup seorang muslim. Beliau bersabda, "Sesungguhnya manusia itu banyak salahnya. Dan sesungguhnya, sebaik - baik ornag yang banyak salahnya, adalah orang yang banyak bertaubat". (HR. Tirmidzi). Banyak salahnya artinya kesalahan itu sangat mungkin akan terus terjadi. Maka, meratapi dan menyesali kekurangan dan kesalahan itu perlu. Tetapi yang jauh lebih perlu lagi adalah bagaimana memperbaiki kesalahan itu. MAka, banyak bertaubat artinya ada proses yang terus berjalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Allah berfirman: "Dan janganlah sekali - kali kamu mati, melainkan dalam keadaan seorang muslim." (QS. Ali Imran: 103). Artinya, setiap saat kematian itu bisa datang. Tetapi kematian itu sendiri merupakan misteri bagi manusia. Untuk itulah, setiap saat pula seorang muslim harus berjuang antara kessalahan denagn perbaikan, anatara dosa dan taubat. Tak lain agar pada detik kematian itu tiba, ia tiba pada saat baiknya, atau saat taubatnya.

Maka, memperbaiki diri menjadi kebutuhan hirup utama kita. Agar segala yang kita makan, yang kita minum, yang kita hirup untuk menyambung nafas kita, untuk menegakkan tulang - tulang persendian kita, tidak hanya untuk memperlambat saat - saat Allah akan mengadzab kita. Tetapi sebaliknya, segalanya menjadi bagian penting, dari saat - saat kita untuk selalu tegar memperbaiki diri dan memohon ampunan dari Allah SWT.


Perbaikan diri: Penuh Ujian
"Mari saling menggenggam tangan. Merapatkan lagi kedekatan barisan kita. Sungguh, perjalanan kita masih teramat panjang. Sungguh, perjuangan kita akan melaluyi pendakian yang sangat melelahkan. Dan kita akan menjumpai angin serta topan yang keras di sana..."

Satu hal yang perlu kita tanamkan. bahwa ketangguhan diri justru akan banyak diuji pada waktu - waktu yang panjang, dalam hitungan tahun. Bahkan sepanjang rentang hidup yang tersisa, hingga ajal tiba. Siapapun tidak boleh berhenti mengejar kebaikan, meski hasil yang dicapai berbeda - beda. Allah pasti memberikan kasih sayangnya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, untuk kemudian diantarkan ke tangga kebaikan diri dan ketakwaan yang layak bagi ornag itu. Memang, ibarat sebuah perjalanan panjang, kelelahan dipastikan terjadi. Bahkan juga kekurangan, kekhilafan dan persaan hampir putus asa. Tetapi dalam rumusan perbaikan diri, tidak jadi soal pada kekurangan dan hambatan dipermulaanya. Karena yang dilihat adalah kesempurnaan akhirnya, sesuatu yang sering kita sebut khusnul khatimah. Sesuatu yang kita rindukan sepanjang masa.

Harus diakui, Kita memang hamba - hamba Allah yang jauh dari kesempurnaan dan penuh kelemahan. karenanya, selain menanamkan niat dan tekad yang kuat, mari kita sama - sama menengadahkan tangan, berharap dan berdoa kepada Allah agar kita diberi kekuatan dan keteguhan. Amiin....

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk...

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut ...