Skip to main content

Nemesis


Postingan pertama di bulan April diawali oleh review buku karya Agatha Christie yang berjudul Nemesis, Dewi Keadilan. Aku sangat excited membaca cerita di mana Miss Marpel menjadi detektifnya. Sebenarnya ini buku lama, aku beli sekitar setahun yang lalu. Tapi belum sempat dibaca.

Miss Marple mendapatkan sepucuk surat dari kawan lamanya, Mr. Rafiel, yang meninggal seminggu yang lalu. Dalam suratnya, Mr. Rafiel meminta Miss Marple untuk menyelidiki satu kasus pembunuhan yang sudah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Petunjuk yang diberikan tidak banyak. Melalui pengacara pribadinya, Mr. Rafiel telah mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan Miss Marple untuk menyelediki pembunuhan tersebut. Mr. Rafiel telah memesankan satu paket wisata untuk Miss Marple, untuk mengunjungi daerah yang bisa memberikan pentunjuk lanjutan.

Cerita menjadi seru karena ternyata dalam tour ada satu pembunuhan yang terjadi. Salah satu anggota tour dibunuh karena mempunyai kaitan dengan kasus yang hendak diungkap. Praktis, tour menjadi terganggu. Itinerary yang telah disusun pun berantakan. Miss Marple tinggal di The Old Manor House atas tawaran seseorang yang ternyata sudah disurati Mr. Rafiel untuk menjamu Miss Marple ketika tour mengunjungi daerah tsb. Miss Marple yang sudah tua dan terlihat lemah hampir saja menjadi korban pembunuhan. Tapi Miss Marple terlalu cerdik untuk bisa ditipu begitu saja.

Pembunuhan dalam kasus ini dilatarbelakangi motif cinta, cinta yang berlebihan, yang berujung pada pembunuhan.

  • Biarkan keadilan mengalir bagaikan air, dan kebenaran mengalir bagaikan arus yang kekal.
  • Suatu kehidupan, berapapun lamanya, merupakan suatu pengalaman yang lengkap.
  • Kata "mencintai" bukan sekadar saling tertarik dalam soal seks. Saya tidak bermaksud bahwa segala sesuatu nebgebai seks itu salah. Itu omong kosong! Tapi seks ridak dapat menggantikan cinta. Seks mengiringi cinta, tapi hanya seks saja tidak akan berhasil.
  • "Cinta" adalah kata yang paling mengerikan di dunia ini. Cinta bisa merupakan suatu hal yang paling jahat yang mungkin ada, dan itu bisa berarti hidup dalam kejatahatn.
  • Rasa benci bisa hilang. Kita bisa mencoba untuk seolah mempertahankan rasa benci itu, tapi kita akan gagal. Rasa benci tidak membpunyai kekuatan sekuat rasa cinta.
  • Dalam hidup ini kita tidak akan berhasil, kalau kita tidak berani mengambil resiko, bila memang perlu.
Cerita ini sangat bagus, salah satu cerita favoritku. Recommended.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan