Skip to main content

Rolade Komplit


Tempo hari Ibu ke sini bawa Rolade banyak banget. Sekitar 10 bungkus, yang mana bungkusnya gedhe-gedhe pula. Alhasil, aku simpan di freezer buat jadi persediaan lauk. Sampai sekarang juga masih ada. Makasih ya Buk :)

Nah, ini salah satu olahan yang memakai Rolade sebagai bahan dasarnya. Sangat mudah untuk membuatnya karena Roladenya sudah siap, cuma tinggal nggoreng saja. Tinggal ditambahi bahan pelengkap sudah jadi menu makan yang nutrisinya lengkap. Ada karbohidrat, protein nabati dan hewani, serta vitamin. Apalagi ditambah dengan saus, jadi makin mantap dan nikmat untuk disantap. Resep saus aku nyontek dari blognya mbak Diah Didi. Saus yang aku pakai adalah saus untuk steak, selengkapnya bisa dilihat di sini.

ROLADE KOMPLIT
Bahan:
1 bungkus Rolade (punyaku bisa jadi delapan potong)
1 butir telur, kocok lepas (untuk pencelup)

Bahan Saus:
1 sdm margarin untuk menumis
1/2 buah bawang bombay, iris tipis
200 ml air
1/2 sdm tepung maizena (resep asli pakai tepung tapioka), cairkan dengan 1 sdm air
2 sdm saus cabai (resep asli pakai saus tomat)
1 sdm saus tiram
1 sdm kecap manis
1/4 sdt merica bubuk

Pelengkap:
Pompom Potatoes* (bisa diganti dengan kentang rebus/goreng)
Sayuran rebus (Brokoli, Buncis, Wortel)

Cara membuat:

  1. Celupkan potongan rolade ke dalam kocokan telur, goreng hingga berkulit tipis.
  2. Saus: Tumis bawang bombay hingga harum, masukkan semua bahan lain. Kentalkan dengan tepung maizena. Masak hingga meletup-letup dan kental.
  3. Sajikan rolade dengan bahan pelengkap dan saus.
This is so perfect. Sausnya enak dan gizinya lengkap. Alhamdulillah semua suka.

*Resep Pompom Potatoes bisa dilihat di sini.


Happy cooking, happy eating.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...