Skip to main content

Food Adventure At Eat and Eat

Assalamualaikum.

Alhamdulillah bisa posting lagi. Kali ini mau cerita soal petualangan kulinerku di Eat and Eat Surabaya. Eat at Eat ini semacam pujasera, jual aneka makanan dari berbagai daerah. Sistem pembayarannya pakai kartu, bisa regular atau membership. kartu reguler berlaku selama tiga puluh hari sejak pengisian saldo terakhir, kalau ada kembalian bisa direfund, lebih dari itu saldo akan hangus. Sementara kartu membership berlaku selamanya, saldo yang tersisa tidak bisa direfund namun tidak akan hangus. Terima kasih untuk kantorku yang membawaku kemari untuk satu event nasional. 

Sebelum datang ke sini teman - teman saya yang sudah lebih dulu berpetualang di sini merekomendasikan Mie Aceh. Waaah, kebetulan sekali aku memang sudah lama pengen mencoba kuliner dari Serambi Mekah itu. Namun belum sempat mencoba karena susah mencarinya di Surabaya. So begitu sampai sana, tanpa babibu langsung pesan Mie Aceh Sapi. Aku pilih yang berkuah. Begitu menyuapkan mie ke mulut, aku langsung jatuh cinta sama kuliner satu ini. This is gonna be my fave, yes it is. Kuahnya kental, tapi segar. Sayang, daging sapinya kurang banyak. Oiya, mie ini mengandung seledri, aku kena jebakan batman nih. Ketika menemukan seledri, langsung deh mengobrak - abrik piring demi menyingkirkan si seledri. 


Untuk minuman aku pesen Es Leci Lidah Buaya, rasanya seger. Sayang tampilannya di luar bayanganku. Kukira, lidah buayanya masih utuh (atau dipotong kotak-kotak), eh tahunya udah hancur lalu dilarutkan ke sirup leci. 

Berhubung mulut masih pengen ngunyah, dan aktivitas masih banyak, so aku perlu asupan kalori tambahan. Pilihanku pada Es Durian Montong. Sesungguhnya es ini memang juara karena isinya pure duren, lihat saja tampilan dan teksturnya mirip ama es puter durian. Baru habis setengah, perut udah mulai kenyang. 


Seminggu setelah kunjungan pertama, aku balik lagi. Kali ini sama suami yang mau ultah. Ceritanya traktiran gitu, tapi dimajukan. Hehehe. Karena suami sudah kukompori soal Mie Aceh, jadilah dia pesen itu. Komennya dia "Enak, aku suka". Aku bilang juga apa? Hehehe

Kali ini aku makan Selat Solo. It's delicious but not that special. Nggak nagih juga :p


Untuk cemilan, aku pilih otak-otak bakar, sedangkan suami pilih Sushi, dia pesen Spicy Baby Octopus Roll. Sushinya sih rasanay enak, cuma berasnya keras, nggak pulen kayak beras jepang biasanya. Entah masaknya kurang matang atau beras yang digunakan beda jenis.



Will gonna back again for Mie Aceh :)


Eat and Eat
The Square Ballrom Lantai 2
Jl. Basuki Rahmat No 16-18 Surabaya

Kisaran harga:
makanan utama: 30-50 rb.
cemilan: 10-25 rb
minuman: 5-30 rb.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan