Skip to main content

Hingar Bingar Pilpres

Setelah sekian lama menahan diri untuk tidak berkomentar tentang Pilpres, hari ini aku tidak kuasa menahan apa yang menari di dalam kepala.

KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara pemilihan presiden, Jokowi keluar sebagai pemenang. Selamat ya Pak, semoga amanah dan membawa perubahan baik untuk Indonesia selama lima tahun ke depan.

Kukira, cerita hingar bingar Pilpres berhenti sampai di sini. Tapi ternyata masih berlanjut lagi, gara-gara Prabowo menolak hasil KPU. Hmmmm... Sejujurnya aku sudah eneg dan bosan dengan semua ini. Black campaign di mana-mana, sampai - sampai harus mengunfollow beberapa orang yang sharing informasinya asal dan kebangetan menurutku.

Aku pribadi sebenarnya lebih condong ke Prabowo daripada ke Jokowi. Tapi nggak ikutan memberikan suara karena masalah teknis di TPS. Ini sudah tiga kalinya aku dipaksa golput oleh sistem, Pilgub, Pileg lalu Pilpres. Akan tetapi aku tidak setuju dengan tindakan yang diambilnya sekarang. Menarik diri dari proses yang ada, menolak keputusan yang ada, meminta pemungutan suara ulang. Kalau alasannya ada kecurangan, tidak akan ada yang menjamin pemungutan suara selanjutnya bebas kecurangan. Politik selalu syarat dengan kepentingan, tak jarang segala cara dihalalkan. Aku rasa Prabowo sudah tahu lah soal ini, wong ya dia sudah lama terjun di dunia politik. Kalau baru sekarang ngeluh kan ya aneh.

Satu lagi, pemungutan suara ulang, ataupun Pilpres ulang, hanya akan menghabiskan uang negara. Jangan sampai uang rakyat dipakai untuk kepentingan satu golongan tertentu. It's really unfair for us. Sudah berapa banyak uang rakyat yang dikorupsi, jangan sampai diambil lagi karena ini. Opsi ini menurutku tidak perlu karena hasilnya tidak menentu. Jauh lebih baik dan bermanfaat kalau uangnya dipakai membangun sekolah yang ambruk, jalan yang rusak, jembatan yang putus, sumur atau saluran air. Lihatlah, setiap hari hampir selalu ada berita tentang itu di media massa. Miris melihatnya. 

Menang atau kalah dalam satu kompetisi itu mutlak terjadi. Kalau memang nggak siap kalah, mendingan jangan ikut kompetisi. 

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...