Skip to main content

Surabaya Heritage Track

suasana dalam bus


tracker ID


flyers


tiket


Surabaya Heritage Map


Sabtu kemarin, saya dan pasangan, berwisata keliling kota Surabaya dengan menggunakan Surabaya Heritage Track (SHT) Bus milik Sampoerna. Bus ini merupakan bus wisata yang diperuntukkan untuk umum. Untuk bisa menikmati fasilitas ini, trackers, sebutan untuk para wisatawan SHT, tidak dikenakan biaya alias gratis. Para tracker hanya perlu mendaftar pada counter yang berada di Museum House Of Sampoerna (HOS). Untuk mengantipasi tidak mendapatkan tempat, para trackers disarankan untuk reservasi terlebih dulu.

Setelah melakukan reservasi para trackers, diwajibkan mendaftar ulang untuk selanjutnya mendapatkan tiket, peta wisata dan ID card. Pukul sembilan lewat tujuh menit, perjalanan pun dimulai. Bus keluar dari kompleks HOS melewati jalan - jalan di kota tua seperti Rajawali, Veteran, Pahlawan. Bus dengan kaca yang super lebar, yang bertujuan untuk memudahkan para trackers melihat pemandangan, diawaki oleh tiga orang petugas yatu: driver, tour guide dan helper.

Khusus di bulan Mei, dalam rangka menyambut ulang tahun Surabaya dan Hari Kebangkitan Nasional diadakan program Museum Visit. Pada rute kali ini, kami mengunjungi Museum Kesehatan Adhyatma di Jalan Indrapura. Museum ini juga dikenal dengan Museum Kelamin, karena dulunya merupakan Rumah Sakit Kelamin. Setibanya di museum kami disambut oleh petugas museum yang selanjutnya memandu kami berkeliling, tentu saja sekaligus memberikan penjelasan tentang museum dan seluk beluknya. Kami berada di museum sekitar satu jam. Setelah itu kami kembali ke HOS. Perjalanan Surabaya sightseeing yang sangat menyenangkan. Jadi pengen berwisata lagi, tentu saja dengan rute yang berbeda.

Untuk cerita lebih lengkap tentang jalan - jalan saya di Museum Kesehatan silahkan klik di sini.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan