Skip to main content

Segala Yang Baru Di Tahun Baru

Mungkin, bahasan tentang baru saya ini sudah agak telat. Tapi tak mengapa, daripada tidak sama sekali.

Sebulan sudah kita lalui di tahun 2009. Buat saya, waktu begitu cepat berlalu. Tahu-tahu besok sudah berganti bulan. Bagaimana dengan Anda?

Tahun baru di satu pihak, menghadirkan harapan dan semangat baru. Entah soal asmara, karir, pendidikan, atau apa saja. Untuk saat ini konsentrasi saya ada di hal kedua. Karena apa? Saya bosan menganggur. Sudah lima bulan saya menganggur sejak kelulusan saya. So, resolusi saya tahun ini berkait dengan hal tersebut adalah sedikit menurunkan standar perusahaan yang saya lamar. Pekerjaan "seadanya" pun buat saya tak menjadi masalah, yang penting saya kerja. Saya tak mau otak saya jadi lemot karena tak terasah. Atau ilmu dan pengalaman saya hilang begitu saja karena termakan waktu. Saya ingin menjadikan pekerjaan pertama saya (nantinya) sebagai batu lompatan ke tempat selanjutnya, yang tentu saja saya harapkan lebih baik dari sebelumnya. Saya teringat kalimat di sebuah iklan shampoo "sebab hidup tal bisa menunggu". Great statement. Cukup membakar saya. Karena waktu memang terus berlalu. Tak pernah bisa menunggu kita. Tak peduli kita siap atau tidak, senang atau tidak melaluinya.

Menjadikan karir sebagai prioritas dalam resolusi saya tahun ini, bukan berarti saya mengesampingkan hal lainnya. Justru resolusi saya ini berkaitan erat dengan resolusi saya yang lain contohnya dalam hal asmara dan pendidikan. Saya berpikir untuk kuliah lagi, atau minimal menyiapkan diri untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Les bahasa misalnya. Saya ingin les atau kuliah lagi dengan uang saya sendiri. Kalau toh "terpaksa" minta orang tua, saya paling tidak bisa ikut urunan, hehehe. Selain itu, saya dan pasangan sudah membicarakan pernikahan. Tidak dalam waktu dekat memang, tapi kan persiapannya sudah harus dimulai dari sekarang. Terlebih, kesiapan tak datang secara instan, tapi dibangun. Dan perlu waktu yang tidak sebentar. Alhasil kedewasaan dan pemikiran saya pun harus di-upgrade mulai dari sekarang. Salah satu contoh kecil adalah menabung untuk masa depan saya dan pasangan.

Di sisi lain, yang tidak kalah penting adalah terus meng-upgrade tingkat keimanan saya pada Sang Maha Pencipta. Karena tanpa-Nya semua tidak ada artinya, saya tidak ada apa-apanya. Saya berusaha lebih mendekatkan diri pada Allah. Berusaha mensyukuri setiap karunia yang dianugerahkan pada saya. Motto "What God gives to me is always the best, even sometimes I don't think so" tetap saya pertahankan dari tahun ke tahun. Karena kalimat inilah yang menjadi energi bagi saya untuk selalu menumbuhkan semangat, harapan dan mimpi-mimpi baru dari waktu ke waktu.

Akhirnya, Selamat tahun baru. Semoga tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Semoga apa yang Anda harapkan tercapai. Amin. Dan yang pasti teruslah bermimpi.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan