Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

[Review] Resign

Ini adalah pertama kalinya aku baca buku karangan Almira Bestari. Buku ini bercerita tentang kehidupan karyawan sebuah kantor konsultan di Jakarta. Dengan segala dinamika di lingkungan kantor tsb, Alranita, Carlo, Karenina dan Andre melakukan kompetisi. Bukan untuk menjadi pegawai terbaik, jabatan tertinggi atau bonus terbesar, namun untuk resign. Dengan bahasa yang sederhana novel ini mudah untuk diikuti. Namun buatku konfliknya terlalu datar, agak membosankan. Sempat nggak mau menyelesaikan tapi akhirnya tuntas juga karena dibaca untuk mengisi waktu ketika menunggu antrian dokter waktu itu. 

[Review] Twivortiare 2

Buku ini sudah terbit beberapa tahun lalu, tapi baru sempat baca. Bercerita tentang kehidupn pernikahan kedua antara alexandra Rhea dengan Beno Wicaksono. Pernikahan pertama mereka gagal, mereka bercerai lalu menikah lagi. Seperti pada novel sebelumnya, Twivortiare, novel ini disajikan dalam bentuk kicauan twitter oleh akun @alexandrarheaw. Beda kan dari novel lainnya. Kicauan ini nyata, si Ika Natassa, penulisnya beneran membuat akun twitter tsb dan rutin berkicau di sana. Hingga kicauan tsb menjadi satu novel. Kalau untuk alur cerita, novel ini lebih flat, tidak ada konflik berarti. Pelajaran tentang menikah, menyesuaikan diri dan menjaga api cinta demi kelanggengan rumah tangga menjadi bahasan utama dalam novel ringan ini. You know you’re in love with the right person when falling in love with him turns you into the best version of yourself. Some dreams just make you don't want to wake up. You can only cry when you really want something and it means the world to you. ...

Menikmati Bali (Bagian 1)

Aku kembali ke Bali, setelah enam tahun berlalu. Waktu itu bersama IOP, kali ini bersama LPBI. Dikarenakan kondisiku sedang hamil, aku melewatkan sesi outing ke Nusa Penida. Yang aku lakukan adalah membaca buku, berbekal The Architecture of Love karya Ika Natassa hadiah ulang tahun dari suami. Membaca tanpa gangguan sudah merupakan liburan buatku, simple kan? Setelah mandi dan sarapan, kegiatanku adalah bersantai di hotel sambil menunggu jam sebelas untuk janjian dengan seorang teman. Harris Hotel and Residence, Sunset Road Aku sampai hotel jam 11 malam waktu Bali, sudah capek dan ngantuk, jadi nggak terlalu fokus sama hotel. Lobi hotel ini berkonsep semi terbuka karena tak berpintu, semacam teras yang bisa langsung mengakses halaman. Letaknya yang masuk ke dalam gang membuat suasana jadi tenang. Aku mendapatkan kamar twin di lantai dua, kembali bersama Saras sebagai room mate . Bangunan di sekitar hotel didominasi warna putih dengan sentuhan oranye khas Harris. Begi...

[Review] The Architecture of Love

Menikmati Bali kali ini, lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Melewatkan sesi outing hari ini karena kondisi. Membaca novel yang sebulan lalu kubeli. Lalu menemui seorang teman baik yang kukenal dari AIMI. Bercerita banyak sambil menikmati es krim di hadapan kami. Beberapa orang bilang ini mengenaskan? Masak iya yang seperti ini dibilang liburan? Iya, buatku ini sudah liburan. Ketika diri ini aku manjakan. Pergi untuk urusan kantor tapi tidak perlu bangun pagi, bisa sarapan tenang tanpa terburu buru karena tidak ada jadwal yang menunggui. Lalu menikmati hari melakukan aktivitas yang disukai. Dan akhirnya buku ini aku tuntaskan dalam sehari. Membaca selalu memberikan energi, menyentuh hati, memberikan jeda antara dulu, kini dan nanti. Kebiasaan favorit sejak kecil, dan hingga nanti. The Architecture of love bercerita tentang pertemuan Raia dan River di New York. Siapa sangka New York dengan segala gemerlap dan kesibukannya, yang disebut sebagai the city that never...

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut ...