Skip to main content

Berkutat dengan Keuangan


Halo... Sudah lama ya nggak posting di blog. Sebenarnya ada beberapa postingan yang sudah masuk daftar, namun kerjaan kantor lagi banyak-banyaknya jadi baru sekarang bisa come back. Hehe. Oiya, bagaimana puasanya teman-teman? Semoga diberikan kelancaran dan ibadahnya diterima oleh Allah. Aamiin

Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin menuliskan kesibukan baruku sejak aku moved out dari IOP. Mulai pertengahan tahun lalu, aku diberi amanah tambahan sebagai PUMK (Pemegang Uang Modal Kerja) atau Bendahara di unitku. Selama setengah tahun aku berguru ke Mas Bagus, Bendahara Umum Universitas, di mana anggaran unitku dititipkan. Dealing about finance makes me learn a lot. Bagaimana menyusun anggaran, mengatur cash flow, mencairkan cek, membayar aneka tagihan, mengurus perjalanan dinas, menyusun laporan pertanggungjawaban, memasukkan data keuangan di sistem, mencairkan gaji, belajar pajak, and many more. It's totally different with the thing I used to handle, partnership. Ketelitiannya harus double or even triple dah. Berguru dan tandem dengan Mas Bagus rasanya memang tepat, uang yang dihandle lebih banyak dan permasalahannya lebih kompleks. Thanks a lot Mas, I owe you so much.

Berbeda dengan kerjasama yang load kerjaannya up and down, load di keuangan lebih stabil dan teratur. Akhir bulan mencairkan gaji, awal dan tengah bulan jadwalnya SPJ. Kalau di kerjasama banyak rapat, seremoni dan ketemu banyak orang, di keuangan kerjanya di balik layar. Dua hal yang berbeda, tapi aku mulai terbiasa dan bisa menikmatinya, meski tentu saja porsi kerjasama yang aku tangani jadi berkurang banyak.

Kalau ditanya passionku di mana, dengan mantap aku menjawab kerjasama. Tapi, keuangan sepertinya my second passion, hehehe. Aku pernah baca di satu buku, tapi aku lupa buku apa, di buku itu disebutkan bahwa sebenarnya kalau seseorang mau menggali potensi diri lebih lanjut, kemungkinan besar dia punya lebih dari satu passion, namun dengan grade yang berbeda. Anyway, aku senang diberi kesempatan ini, bisa menambah pengalaman dan teman. Semoga aku bisa menjalankan amanah ini dengan baik, aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan