Skip to main content

A Hello From Bogor

Assalamualaikum.

Sebelumnya Selamat Idul Fitri ya semua, mohon maaf lahir batin.

Halo apa kabar? Sudah lama aku nggak posting di sini. Pertama karena libur lebaran. Kedua, karena kerjaan. Begitu balik dari libur lebaran, banyak kerjaan menanti. Baik yang rutin maupun tambahan seperti dinas luar kota dan handle event nasional. Sebenarnya sudah sudah sempat bikin draft cerita mudik, tapi masih belum kelar. So, cerita perjalanan dinas ke Bogor dulu sajalah yang tayang :)

Minggu kemarin aku dinas dua hari ke Bogor, ikutan workshop kerjasama yang diadakan oleh IPB. Dari Surabaya berangkat pakai first flight. Karena malam sebelumnya masih harus les sepulang kantor, aku memutuskan untuk web check in. Begitu datang ke bandara, udah rame aja donk ya. Antrian check in mengular, aku pun juga ikutan ngantri. Ketika sudah mulai resah sama antrian yang tetap panjang sementara waktu terus berjalan, aku pun bertanya pada petugas yang kebetulan lewat. Ternyata kalau sudah web check in, nggak harus check in lagi di bawah selama nggak ada barang yang mau dibagasikan. Yeahh, there's always lesson learned on our first experience, right? 

Dari Jakarta ke Bogor naik bus Damri sekitar 1,5 jam dengan bayar 45.000. Perjalananku alhamdulillah lancar. Shuttle busnya berakhir di Botani Square Barangsianang, satu lokasi dengan IPB International Convention Center yang jadi venue. Ih, envy banget ama IPB yang punya Mall, Convention Center, Hotel (IPB dan Santika). *applause*

tampilan luar IPB Convention Center
Acara hari pertama sampai jam sembilan malam. Begitu kelar langsung ke hotel. Aku menginap di Hotel Amaris Padjajaran, lokasinya satu jalan dengan Botani Square, nggak sampai satu kilometer. So, ke sananya jalan kaki. Setelah check in, naruh barang trus langsung berpetualang sama breastfriend Selvie Amalia. Woss, seneng banget ketemu ama dia. Dia membawaku berpetualang keliling Bogor pakai motor di tengah cuaca Bogor yang tidak menentu, kadang gerimis kadang terang benderang :) Aku ditunjukkan kebun raya, istana, taman kencana, taman topi, taman peranginan, stasiun, balai kota lalu berhenti di daerah air mancur untuk makan bubur. Kami ngobrol sampai jam setengah jam setengah dua belas malam.

Di depan Balai Kota Bogor
di depan stasiun Bogor yang modern
di depan Istana Bogor
with Mbak Selvie
Begitu sampai hotel udah pengen tidur aja, karena capek duduk sedari pagi. Habis gosok gigi dan cuci muka langsung merem deh. Zzzttt. Oiya, ini foto kamarnya.




Sederhana sih, secara emang budget hotel, tapi I don't mind karena di sini ya cuma numpang tidur. Ini foto lobinya.


Meskipun capek kayak apa, jam biologisku tetap membangunkanku di jam biasa aku bangun. Habis mandi, langsung sarapan. Ini nih suasana @ express restonya. Berhubung menunya gak terlalu menarik hati, kuputuskan makan mie, omelet, pisang sama jus jeruk aja.




Seusai sarapan, aku berpetualang sendiri mencari Pia Apple Pie yang tersohor itu. Kebetulan lokasinya tidak jauh dari hotel. Berbekal google maps dan mengingat petunjuk jalan semalam, aku memberanikan diri ke sana sendiri. Tak susah kok menemukannya, meski harus menyeberang aku nggak khawatir karena lewat lampu merah yang ada zebra crossnya. 

Begitu sampai, semerbak wangi pie yang baru matang menyambut. Karena baru buka, jadi masih sepi. Toko ini juga dilengkapi cafe buat yang mau dine in. Pia Pie Apple buka jam 07.00-22.00 WIB.







Selain pie apple, aku juga beli lapis talas, tapi belinya deket hotel aja karena malas jalan dengan membawa barang bawaan. Jadinya, setelah acara ya langsung ke bandara. Eh tahunya jalanan sangat lancar, Bogor-Jakarta cuma satu jam 10 menit. Alhasil aku ngglandang di bandara karena pesawatku terbangnya masih lama. Hiks. Ya sudahlah ya, mari ngemil - ngemil cantik di bandara. Ngemil sendirian itu enak, nggak ada yang complaint, hahaha.



Overall, Bogor is a nice city. Many trees, many cozy spot. Wanna go back there someday, for a holiday :)

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...