Pagi ini banyak kutemui orang-orang yang hatinya membelok. Hati yang awalnya terpatri kini tlah tercuci. Hanya karena iu ini. Tapi ini adalah sebauh pesta rakyat yang katanya demokrasi. Semua sibuk berpolitisi. Di mana suara bisa dibeli. Mirip sayur di pasar pagi. Sikut sana, sikut sini sudah biasa. Asal bisa pulang bawa piala. Maka digunakanlah semua cara. Karena kalau kalah mereka tidak terima. PS: Catatan untuk sebuah peristiwa yang konon bernama demokrasi.
The future belong to those who have the courage to live their dreams